Adapun tujuh bocah yang diduga menjadi korban pencabulan oleh IC dibujuk rayu para dengan koin mesin capit gratis.
"Menurut keterangan dari keluarga korban, mereka diiming-imingi koin gratis buat main mesin capitan yang dapat boneka," ucap Eliana.
Mesin pencapit boneka itu diletakkan di teras rumah terduga pelaku. Para korban diajak masuk ke dalam rumah IC untuk mengambil koin gratis.
Namun, para korban diduga dicabuli terlebih dulu oleh IC sebelum mereka bisa mendapatkannya. Aksi bejat IC diduga sudah berlangsung sejak pertengahan Desember 2023.
Baca juga: Dilecehkan Lansia, Tiga Bocah di Matraman Awalnya Sedang Petik Bunga di Pekarangan Rumah Pelaku
Aksi bejat kakek IC terungkap berkat pengakuan salah satu korban kepada orangtuanya. Korban merasa perih saat buang air kecil/
Keluhan datang dari korban pertama IC pada pertengahan Desember 2023.
Berdasarkan keterangan keluarga korban, anaknya hanya mengeluh tanpa memberi tahu apa yang sebelumnya terjadi.
Orangtua korban menduga, anaknya merasa takut dan malu. Namun, setelah dibujuk, korban mengakui perbuatan IC.
"Lama-lama orangtuanya curiga, akhirnya ditanya terus. Anak-anak kan ada rasa takut dan malu kalau ngomong tanpa ditanya," tutur Eliana.
Untuk memastikan lebih lanjut, keluarga korban membawa korban ke klinik terdekat. Berdasarkan keterangan dokter, ada luka di bagian dalam alat kelamin korban.
Saat ini, kasus dugaan pencabulan terhadap tujuh bocah itu sedang ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Timur.
(Tim Redaksi : Nabilla Ramadhian, Irfan Maullana, Akhdi Martin Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.