Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelagat Aneh Ibu yang Tusuk Anaknya di Bekasi: Tiba-tiba Ada di Bandara dan Tak Terlihat Penyesalan

Kompas.com - 09/03/2024, 10:06 WIB
Larissa Huda

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Gelat aneh SNF (26) sudah telihat sebelum tega menusuk anak kandungnya, AAMS (5) pada Kamis (7/2/2024).

Menurut polisi, gelagat aneh itu sudah dirasakan sejak dua bulan belakangan ini. Hal itu diketahui dari keterangan sang suami berinisial MAS.

Kepala Satuan Reserse Krimininal Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar (AKBP) Muhammad Firdaus mengungkapkan, SNF tusuk AAMS pakai pisau dapur berukuran sekitar 25 sentimer.

Baca juga: Polisi Sebut Bocah yang Dibunuh Ibu Kandung di Bekasi, Ditusuk 20 Kali Pakai Pisau Dapur

Firdaus mengungkapkan, dari 20 luka tusukan, 18 diantaranya menyasar dada sebelah kiri tepat di posisi jantung korban.

"Luka-luka korban ditemukan sebanyak 20 luka tusukan, pada dada sebelah kiri terdapat 18 tusukan, satu tusukan di lengan dan satu tusukan di punggung," kata dia di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat (8/3/2024).

Tiba-tiba Ada di Bandara

Gelagat aneh SNF terjadi saat ia sempat ingin pergi ke suatu tempat karena mengaku dapat "panggilan" sebelum membunuh anak kandungnya, AAMS.

Firdaus menuturkan, dari keterangan suaminya, SNF tiba-tiba berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (6/3/2024).

"Jadi tersangka pergi ke bandara sama anaknya katanya dia mau pergi ke suatu tempat karena ada panggilan itu tadi bisikan gaib, halusinasi," ujar Firdaus.

Baca juga: Sebelum Bunuh Anaknya, Ibu di Bekasi Sempat Ingin Pergi ke Suatu Tempat karena Panggilan

Pada saat itu, pihak keamanan bandara menelepon MAS untuk memberikan informasi bahwa SNF dan dua anak mereka sedang berada di lokasi.

"Suaminya kaget kenapa kok tiba-tiba di bandara tidak memberitahukan sebelumnya," ujar Firdaus.

Mendadak hilang dari hotel

Singkat cerita, MAS yang saat kejadian berada di Kota Medan memesan kamar di salah satu hotel di Kota Bekasi untuk istri dan kedua anaknya.

"Tersangka check in jam 22.00 WIB dan check out jam 03.00 pagi," ujar Firdaus.

SNF sempat meminta bantuan petugas hotel untuk memesankan taksi. Namun, saat taksi tiba, tersangka sudah tidak berada di lokasi.

"Kami duga dia berjalan menuju ke rumahnya pada jam 03.00 subuh pada hari Kamis tersebut," ucapnya.

Baca juga: Polisi Periksa Suami dari Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Setelah itu, MAS kesulitan menghubungi istrinya sampai pukul 10.00 WIB. Kemudian, telepon MAS diangkat SNF.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com