"Suaminya tanya ke mana anak tersebut (AAMS), tersangka berhalusinasi lagi dia mengatakan sudah pergi jauh," imbuhnya.
Karena ucapan istrinya itu, MAS meminta bantuan kerabatnya, NA, untuk mengecek kondisi istri dan kedua anaknya di rumah.
Saat NA tiba di rumah MAS di Perumahan Burgundy, AAMS sudah tewas dalam kondisi bersimbah darah di atas kasur.
Polisi menyebut, SNF mengalami skizofrenia. Firdaus menuturkan, gangguan kejiwaan itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan psikolog.
"Hasil dari pemeriksaan terhadap tersangka, kalau dari hasil psikologi, tersangka ini terindikasi skizofrenia," ujar Firdaus.
Baca juga: 5 Saksi Diperiksa, Polisi Masih Dalami Motif Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi
Firdaus menuturkan, gangguan kejiwaan itu yang membuat SNF kerap kali berhalusinasi sampai tega membunuh darah dagingnya sendiri.
"Dapat dijelaskan (skizofrenia ini) ada gangguan emosi, delusi, halusinasi, pikiran terorganisir dan gangguan persepsi. Ini hasil tim psikolog dari DP3A Kota Bekasi," tuturnya.
Saat pemeriksaan, kata Firdaus, keterangan SNF kerap kali berubah-ubah. Firdaus mengakui hal itu yang menyulitkan polisi untuk mengetahui motif SNF tega menusuk AAMS hingga tewas.
"Ini menyulitkan kami untuk mengetahui motif dari pelaku melakukan kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan meninggal dunia atau pembunuhan," ucapnya.
Sementara itu, suami tersangka inisial MAS mengaku sudah melihat gelagat aneh dari istrinya sejak dua bulan lalu.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap suami tersangka itu mengetahui ada keanehan lebih kurang dua bulan terakhir," imbuh Firdaus.
Baca juga: Mengidap Skizofrenia, Keterangan Ibu yang Bunuh Anak di Bekasi Kerap Berubah-ubah
Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi tidak melihat adanya ekspresi sedih dari SNFusai membunuh anaknya.
Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi Novrian menuturkan, lembaganya sempat mewawancarai pelaku dan melihat ekspresi datar selama dimintai keterangan.
"Kami lihat mungkin karena dia lelah juga. Kalau sedih, saya tidak lihat adanya kesedihan sebenarnya, itu yang nanti perlu digali lebih dalam kenapa ekspresi itu tidak muncul," ujar Novrian, Kamis (7/3/2024) malam.
Selain itu, kata Novrian, tidak terlihat ekspresi penyesalan dari SNF yang telah membunuh darah dagingnya sendiri.