Menurutnya, kebanyakan warga yang tinggal di daerah Pekojan beretnis Koja, Yaman, Betawi dan Madura.
Karena dihuni oleh sebagian besar orang muslim, Masjid An-Nawier bersebelahan dengan mushola dan masjid lain.
Namun, ketika memasuki ibadah Shalat Jumat, masyarakat Pekojan pasti beribadah di Masjid An-Nawier.
"Makanya masjid ini disebut "Masjid Jami", berkumpulnya mereka satu pekan sekali di hari Jumat. Namun, kami belum mengetahui siapa yang menetapkan masjid ini sebagai Masjid Jami," ungkap Ustaz Dikky.
Terdapat 33 pilar tinggi di dalam masjid. Menurut Ustaz Dikky, pilar itu melambangkan tasbih yang dibaca usai shalat.
"Sebilangan dengan bacaan tasbih. Nah jadi tiang itu melambangkan bacaan," ungkap Dikky.
Baca juga: Luas dan Sejuk, Serambi Masjid Sunda Kelapa Sering Jadi Tempat Istirahat bagi Pekerja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.