Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang Limbah Sabun Diduga Jadi "Biang Kerok" Sungai Ciliwung Dipenuhi Busa

Kompas.com - 25/03/2024, 07:55 WIB
Ruby Rachmadina,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

Rupanya busa itu diduga datang dari gudang transit limbah sabun yang berada di RT 02 Saung Alkesa, Kampung Bebek, Kedunghalang Bogor.

Gudang tersebut berdiri tidak jauh dari lokasi awal ditemukannya buih berwarna putih.

Dari dalam gudang, tim Satgas Ciliwung bersama DLH Kota Bogor menemukan tiga drum yang di dalamnya berisi gel sabun.

Dugaan semakin menguat, karena gel yang ditemukan dalam gudang itu memiliki tekstur yang sama dengan yang ditemukan mengendap di aliran Sungai Ciliwung.

“Dari segi teksturnya sama yang saya temukan dari sungai dan juga yang ada di dalam (Saung Alkena),” ujar Suparno.

Baca juga: Aliran Sungai Ciliwung Berbusa, Dugaan Sementara dari Gudang Limbah Sabun

Saat ditemui tim Satgas Ciliwung dan DLH Kota Bogor, pemilik gudang bernama Martin (48), mengakui bahwa telah membuang limbah ke aliran Sungai Ciliwung saat sedang mencuci drum bekas penyimpanan gel sabun.

Ia berdalih, awalnya gel sabun itu akan dijual untuk produk sabun pencuci piring, tetapi tak laku di pasaran.

Martin pun langsung mencuci drum itu di Sungai Ciliwung dan tak mengira jika limbah sabun yang tersisa pada gentong bisa mengeluarkan banyak busa yang membuat aliran Sungai Ciliwung tercemar.

“Dipakai buat cuci piring, cuma ada yang bilang kurang busanya, jadi gak laku,” ucap Martin.

Gel Sabun Dibawa untuk Diuji Laboratorium

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor Deni Wismanto mengatakan, pihaknya masih akan menelusuri penyebab timbulnya busa di aliran Sungai Ciliwung.

Untuk sementara, pihaknya akan membawa gel tersebut untuk diuji laboratorium agar bisa memastikan apakah itu berbahaya atau tidak.

“Kita cek, saya belum kasih kesimpulan apa, nanti diuji dulu,” ujar Deni.

Sementara itu, gudang transit limbah sabun itu disegel untuk keperluan investigasi.

Kabid Gakperda Satpol PP Kota Bogor, Asep Setia Permana mengatakan, penyegelan dilakukan atas banyaknya aduan dari masyarakat.

“Jadi kita lakukan penyegelan sementara sambil menunggu hasil lab, ujinya seperti apa, kemudian tingkat kebahayaannya seperti apa,” ujar Asep.

Asep melanjutkan, jika hasil pengecekan terbukti berbahaya, maka segera dilakukan penindakan.

“Dilakukan penindakan sesuai peraturan terkait dengan lingkungan hidup untuk proses selanjutnya,” kata Asep.

Baca juga: Gudang Limbah Sabun yang Diduga Jadi Penyebab Sungai Ciliwung Berbusa Disegel Satpol PP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com