Ketika dipercaya menjadi petugas jagal, Sudarman tak mau mengecewakan pengelola masjid.
Ia rela merogoh uang pribadinya sendiri untuk membeli peralatan dan perlengkapan yang dapat memperlancar proses pemotongan hewan kurban di masjid Al-Falaah.
“Ya sudah sampai bikin bangku, dan alat-alat pakai modal sendiri,” tuturnya.
Di usianya yang terus bertambah, Sudarman mengakui, tenaganya sudah tak sekuat dulu.
Ia seringkali merasa kesulitan jika harus menyembelih hewan kurban.
Namun, ia bersyukur baik pengelola masjid atau pun remaja masjid, saling bahu membahu membantunya.
“Susah tapi Alhamdulillah banyak yang bantu megang juga,” tegasnya.
Kemampuan menyembelih hewan kurban yang dimilikinya, tak membuat Sudarman mencari keuntungan.
Sudarman mengatakan, setiap kali dimintai bantuan untuk menyembelih hewah, ia memilih untuk tidak menerima bayaran.
“Kalau disuruh orang-orang biasanya juga saya enggak pernah mau terima uang, biarin aja ikhlas aja,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, pihak masjid selalu memberikannya bayaran tambahan ketika menjalankan tugas sebagai penyembelih hewan kurban.
Bayaran yang bisa diterima Sudarman mencapai Rp. 150.000–Rp. 200.000 dari pengelola masjid.
Namun, terkadang Sudarman tak mau menerima bayaran tersebut dan memilih untuk membelikannya alat-alat potong hewan kurban agar bisa digunakan masjid Al-Falaah kembali di masa mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.