Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andalkan Kereta Api untuk Mudik ke Tasikmalaya, Warga: Bisa Sampai Tepat Waktu

Kompas.com - 26/03/2024, 16:10 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Seorang pegawai swasta bernama Salman Farizy (32) berencana mudik ke kampung halamannya di Tasikmalaya, Jawa Barat, menggunakan kereta api.

Ia memilih mudik menggunakan kereta api tahun ini karena alasan kenyamanan.

Dengan kereta, dia juga bisa membawa orangtuanya untuk ikut mudik.

“Mau naik kereta jarak jauh dari Gambir ke Stasiun Tasikmalaya. Kebetulan di sana masih ada keluarga besar dari mama,” ucap Salman saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (26/2/2024).

Baca juga: Enggan Ikut Mudik Gratis karena Mepet Lebaran, Perantau: Takut Macet

Kata Salman, mudik menggunakan kereta memiliki lebih banyak keunggulan jika dibandingkan dengan transportasi darat lainnya.

Jika membawa kendaraan pribadi, Salman khawatir bakal terjebak macet selama berjam-jam saat arus mudik Lebaran. Kereta dianggap lebih bebas hambatan.

Kereta juga memiliki jam keberangkatan dan jam waktu tiba yang tepat waktu, kereta akan terus melaju tanpa peduli panas atau hujan.

“Mending kereta karena kemungkinan macet banget selama musim Lebaran. Kereta mau kondisi apapun kan bakalan jalan, jadinya bisa sampai sesuai jadwal yang ada di tiket,” ujar dia.

Namun, mendapatkan tiket kereta api tidak semudah yang dibayangkan.

Salman harus memesan tiket dari jauh-jauh hari agar tidak kehabisan.

Baca juga: Pilih Mudik ke Subang Naik Bus Ketimbang Motor, Warga: Bisa Tidur, Tahu-tahu Sampai Kampung

Menurut dia, ada banyak pemudik yang juga pulang kampung dengan kereta api.

Salman langsung memesan tiket melalui aplikasi KAI Acces sejak informasi penjualan untuk periode mudik Lebaran diumumkan dan mendapatkan harga tiket sebesar Rp 230.000 untuk satu kali pemberangkatan.

“Sudah beli tiketnya dari H-45 keberangkatan, kan waktu itu sudah bisa dibeli, jadi langsung pesan,” tutur dia.

Salman sangat antusias bisa merayakan libur Lebaran di kampung orangtuanya, mengingat suasana di kota Tasikmalaya masih begitu asri.

Pria yang berdomisili di Kota Depok itu tak sabar pulang dan berkumpul bersama keluarga besarnya.

“Di sana itu suasananya masih pedesaan. Apalagi lingkungan di sana masih asri,” kata Salman.

Baca juga: Persiapan Warga Mudik Naik Bus ke Subang, Pastikan Fisik Sehat dan Bawa Barang Secukupnya

Rencananya, Salman akan berangkat pada tanggal 11 April 2024.

Ia akan menghabiskan waktu selama tujuh hari atau seminggu di Kota Tasikmalaya.

“Kalau enggak berubah dan sesuai rencana, bakal semingguan lah di sana, lihat kondisinya aja nanti bagaimana,” ujar Salman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com