Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Puluhan Kendaraan Mogok Massal Usai Isi Bensin yang Tercampur Air di SPBU Pertamina Bekasi

Kompas.com - 27/03/2024, 09:28 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Puluhan kendaraan mengalami mogok massal usai mengisi bensin di SPBU Pertamina 34.17106, tepatnya di Jalan Ir Juanda, Margahayu, Kota Bekasi, Senin (25/3/2024) malam.

Sejumlah pengendara bahkan harus menguras tangki kendaraan mereka untuk mengetahui penyebab mesin yang tiba-tiba mati meski bensin terisi penuh.

Setelah dikuras, ditemukan dugaan penyebab puluhan kendaraan itu mogok lantaran bensin yang tercampur dengan air.

Mesin mati mendadak

Baca juga: BBM Tercampur Air di SPBU Bekasi, Ketahuan Usai Kendaraan Mogok Massal

Pengendara mobil bernama Edi (57) mengatakan, mobilnya mogok setelah berjalan kurang lebih satu kilometer usai mengisi pertalite sebanyak 10 liter.

"Saya isi Pertalite, isi 10 liter itu Rp 100.000. Kira-kira di Polres itu lewatin Kejaksaan Negeri dikit, kurang lebih satu kilometer, mogok," ujar Edi, Senin malam.

Edi lalu menguras tangki mobilnya dan menemukan bensin tercampur air. Ia lantas kembali ke SPBU tersebut.

"Hasilnya kayak gini (nunjukin botol) pas dibuka, dicek, air (tercampur bensin). Jadi penyelesainnya nanti kalau sudah selesai dari bengkel, kita (datang ke) mereka untuk pembayaran (ganti rugi)," kata dia.

Selain Edi, pengendara motor bernama Nur Khairul (26) juga mengalami hal serupa setelah mengisi bensin Pertalite.

Motor Khairul tiba-tiba mati padahal baru berjalan kurang lebih satu kilometer. Setelah dicek di bengkel, bensin di tangkinya tercampur air.

"Kebetulan bensinnya Pertalite, isinya Rp 20.000. Motor saya mogok di situ (PMI)," tuturnya.

Khairul mendapatkan kompensasi berupa perbaikan sepeda motornya hingga hidup. Motornya juga sudah diisi Pertamax dua liter.

Dugaan terkontaminasi air

Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagperin) Kota Bekasi Romi Payan menuturkan, SPBU Pertamina yang berlokasi dekat taman Bulan-Bulan tersebut terindikasi mengalami kebocoran usai ditemukan bensin yang tercampur air.

"Jadi ini indikasinya ada kebocoran di bawah, jadi bukan hal yang disengaja dari SPBUnya," ujar Romi, Selasa (26/3/2024).

Romi menduga, tercampurnya bensin dengan air itu terjadi karena lokasi SPBU dekat dengan aliran Sungai Bekasi.

"Kalau sementara ini iya (masih tercampur), makanya tadi ada pengecekan apakah itu kebocorannya dari karena dekat sungai ya, jadi kebocorannya darimana pasti nanti akan dipublikasikan," imbuhnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com