Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Sopir Bus AKAP di Masa Mudik, Lebih Sering Lebaran di Jalan

Kompas.com - 27/03/2024, 14:23 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Perayaan Hari Raya Idul Fitri menjadi salah satu momen yang dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi Turiman (42), sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor.

Kepada Kompas.com, Turiman mengaku sangat jarang merayakan Lebaran di kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah.

Baca juga: Rahasia Sopir Bus AKAP Ini Jaga Kesehatan di Masa Mudik Lebaran

Saat takbir berkumandang, ia masih bergelut dengan kemacetan di jalan tol untuk mengantarkan pemudik yang berangkat dari Bogor menuju kampung halamannya masing-masing.

“Pernah waktu takbiran, itu kan ada suara takbir ya, saya masih di jalan kondisinya macet, di sekitar Jawa Tengah,” ucap Turiman saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (27/3/2024).

Ia merindukan saat-saat bisa pulang kampung, sekadar bertemu istri dan kedua anaknya.

Pasalnya, keluarga Turiman di kampung selalu bertanya akan kepulangan dirinya.

Namun, ia menyadari, menjadi seorang sopir bus menuntutnya untuk bertanggung jawab mengantarkan penumpang selamat sampai tujuan.

“Keluarga selalu nungguin, nanyain. Cuma gimana lagi, sudah profesinya seperti ini,” ujar dia.

Baca juga: Obrolan “Warung Kopi” Bareng Kernet Bus AKAP, Bahas “Money Politic” hingga Tak Percaya Lagi Siapa Pun Presidennya

Sambil menghela napas, Turiman mengingat, sudah dua tahun dirinya tidak merasakan Lebaran di kampung halaman.

Kenyataan berat yang sulit ia terima ini, kerap membuat Turiman dilanda kesedihan.

Namun, ia terus mencoba berpikir positif bahwa apa yang dilaluinya semata-mata untuk keluarga.

“Mau bagaimana lagi, semuanya buat keluarga. Apapun yang saya lakukan hanya demi keluarga di kampung,” ujar dia.

Pada perayaan Lebarah 2024, Turiman berharap bisa mendapatkan jatah libur, sehingga bisa berlebaran dengan keluarga besarnya di kampung.

Namun, jika perusahaan otobus (PO) tempatnya bekerja meminta ia untuk masuk, Turiman mengaku siap tanpa ada penolakan.

“Kalau tahun ini gak tahu nanti, kalau disuruh masuk juga gapapa, siap Lebaran di jalan,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com