Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Kompas.com - 28/03/2024, 16:50 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
– Seorang juru parkir di sekitar Polres Jakarta Pusat (Jakpus) membenarkan adanya perkelahian yang diduga terjadi antara segerombolan oknum TNI dengan warga sipil pada Kamis (28/3/2024).

“Iya benar, itu darahnya masih ada yang ditutup pasir,” ujar salah seorang juru parkir yang tidak mau disebutkan namanya kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Kamis (28/3/2024).

Juru parkir tersebut menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WIB  dini hari.

Ia mengungkapkan, berdasarkan cerita yang ia dengar pelaku pemukulan tersebut merupakan segerombolan anggota TNI.

Baca juga: Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

“Saya dengar dari semua orang itu TNI, lebih dari lima orang segerombolan,” sambungnya.

Juru parkir tersebut juga menjelaskan, segerombolan oknum yang diduga TNI tersebut menaiki sepeda motor, dan tidak menggunakan seragam saat melakukan pemukulan.

“Mereka naik motor, tapi tidak menggunakan seragam,” katanya.

Sementara Anggun salah seorang pedagang di seberang Polres Jakpus juga mengaku, mendengar keributan tersebut dari kediamannya yang menyatu dengan warung.

“Ada orang teriak-teriak dan banyak motor ngebut-ngebutan itu kedengaran dari kamar,” katanya kepada Kompas.com di lokasi kejadian.

Menurut Anggun, kejadian tersebut sangat mencekam dan membuatnya takut, sehingga ia tidak berani mengecek ke luar.

Baca juga: 9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

“Saya enggak cek lokasi karena saya takut, suara kencang banget, teriak-teriak kaya orang berantem gitu makanya saya takut mau keluar juga,” tambahnya.

Sama seperti juru parkir, Anggun tidak mengetahui jelas peristiwa perkelahian tersebut disebabkan karena apa.

Sedangkan Eep yang merupakan pemilik kedai pecel ayam di sebrang Polres Jakpus juga mengaku, mendengar adanya peristiwa tersebut.

Namun, karena warungnya sudah tutup tepat di jam 12.00 WIB, Eep tak mengetahui persis kronologi kejadian itu.

“Yang saya dengar cuma semalam ada yang berantem itu aja,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com