Kendati demikian, Hasan mengatakan petugas masih belum bisa mendekati lokasi kejadian karena masih ada ledakan kecil.
"Namun yang perlu kami pastikan bahwa sistem pergudangan di Kodam Jaya ini sudah sangat aman karena lokasinya berada di bunker dan di atasnya ada tanggul-tanggul," ucap Hasan, dikutip dari Kompas TV, Sabtu.
Menurut dia, dengan sistem pengamanan gudang yang sudah sedemikian rupa itu akan membuat kondisi tersebut tidak terlalu berbahaya.
Baca juga: Jarak Rumah Warga dengan Gudang Amunisi Ciangsana hanya 50 Meter
"Sehingga, saat ada kondisi seperti ini diperkirakan akan aman," ucap Hasan.
Ia juga memastikan tak ada warga yang dievakuasi.
"Tidak ada pengungsian warga. Mereka hanya terdampak (suara) ledakan saja," ucap Hasan.
Namun, Ketua RW 06 Cikiwul, Asep, mengatakan sebagian warga mengungsi ke rumahnya.
"Mereka mengungsi mereka takut ada (benda) yang meledaknya keluar. Jadi, ya suruh mereka ke rumah saya. Sekitar ada 40 KK (kepala keluarga)," ucap Asep, Sabtu.
Terpisah, Penjabat Gubernur Provinsi Jawa Barat Bey Machmudin, mengatakan ada warga yang dievakuasi ke tempat aman.
Kebakaran sudah menunjukkan indikasi sebelum ledakan pertama.
"Jadi, pada pukul 18.05 WIB tadi, ditemukan diksi adanya asap di gudang nomor 6. Ternyata terindikasi ledakan," kata Hasan.
Ia menyampaikan, gudang nomor 6 merupakan tempat penyimpanan amunisi-amunisi yang sudah kadaluarsa dan hendak dimusnahkan.
"Di gudang tersebut, ada sekitar 160.000 jenis amunisi, maupun bahan peledak," ungkap Hasan.
Baca juga: Kronologi Kebakaran Gudang Amunisi TNI Milik Kodam Jaya di Ciangsana
Amunisi tersebut juga merupakan pengembalian dari berbagai satuan yang dilayani oleh Kodam Jaya di seluruh wilayah Jakarta.
Namun karena belum dimusnahkan, bahan mudah meledak yang sudah kedaluwarsa di gudang menjadi labil.
“Sehingga ini kemungkinan karena bahan peledak kan bahan kimia yang sangat labil dan kami tidak pakai lagi,” ujar Hasan.
Karena kondisi yang labil tersebut, material kimia ataupun bahan peledak yang tersimpan diduga saling bergesekan, sehingga mengakibatkan ledakan.
“Kemungkinan karena bahan peledak dan bahan kimia yang sangat labil ataupun bergesekan, akhirnya menyebabkan asap, kemudian menyebabkan ledakan,” kata Hasan.