Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Naik Jadi 15 Persen, Penyedia Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Kalimalang Omzetnya Turun

Kompas.com - 04/04/2024, 13:57 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Para penyedia jasa penukarang uang di pinggir di Jalan KH Noer Ali, Kalimalang, Kota Bekasi, mengaku omzetnya mengalami penurunan pada Lebaran tahun ini.

Salah satunya dirasakan oleh A (41) yang sudah 15 tahun menjadi penyedia jasa penukaran uang untuk Lebaran di di depan supermarket Super Indo Kalimalang.

"Tahun ini sepi sih, habis pemilu sepi. Lebih ramai tahun lalu, kayaknya karena naik harga (biaya tukar) 15 persen," ucap A saat diwawancarai di lokasi, Rabu (3/4/2024).

Baca juga: Penjual Jasa Tukar Uang Baru di Kalimalang Mengaku Bisa Habiskan Rp 100 Juta dalam 2 Minggu

A melayani penukaran uang mulai dari 10 lembar per pecahan. Ada biaya tambahan yang dikenakan setiap penukaran.

Setiap pelanggan yang ingin menukar Rp 1 juta, maka harus membayar biaya jasa Rp 150.000 kepada A atau sebesar 15 persen.

"Saya ini pokoknya Rp 100.000 ada 10 lembar, saya belanja sejuta, saya kasih (bayar) Rp 100.000. Jadi saya jual Rp 15.000 (per Rp 100.000) buat saya Rp 5.000," ucapnya.

Sepinya pelanggan tukar uang juga dirasakan E (32) yang membuka lapak di dekat Masjid Jami Al Azhar Jakapermai.

Baca juga: Pengemudi Taksi Online Ini Rela Banting Setir Jadi Penyedia Jasa Tukar Uang di Kalimalang

E menuturkan, ia mulai membuka jasa penukaran uang sejak dua minggu lalu. Namun, kata E, belum begitu banyak masyarakat yang menukar.

"Tahun ini agak sepi sih karena harga barang naik. jadi peminatnya juga berkurang karena tahun kemarin masih 10 persen, tahun ini 15 persen jadi peminatnya kurang," tuturnya.

E mengatakan, setiap ada yang menanyakan biaya jasa, pelanggan tersebut mengurungkan niat untuk menukar.

"Kalau kita bilang 15 persen langsung kabur, kaget gitu, karena tahun kemarin masih 10 persen. Tadi ada yang mau tukar, tapi maunya 10 persen, harga tahun lalu," ujar E.

Baca juga: Warga Bekasi Antre di Bank dari Pukul 3 Pagi demi Tukar Uang untuk Lebaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com