Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Pelepasan Mudik Gratis DKI dan Rasa Syukur Mereka yang Tak Punya Uang

Kompas.com - 05/04/2024, 08:15 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelepasan peserta mudik gratis program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diselenggarakan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2024) pagi.

Sejumlah pejabat baik dari Pemprov DKI dan TNI-Polri secara simbolis melepas keberangkatan peserta mudik ke 19 daerah di enam provinsi di Indonesia.

Adapun peserta mudik gratis yang berangkat pada Kamis pagi berjumlah 12.170 orang.

Sementara itu, jumlah peserta arus balik dari daerah ke Jakarta berjumlah 9.168 orang.

Tanpa Heru Budi

Berbeda dengan 2023 lalu, pelepasan pemudik gratis pada tahun ini tanpa Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Pelepasan keberangkatan para peserta mudik gratis secara simbolis dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Joko Agus Setyono.

Joko didampingi Wadirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Doni Hermawan dan perwakilan Kodam Jaya Brigjen TNI Irsyad.

Baca juga: Pelepasan Program Mudik Gratis Pemprov DKI Hari Ini Tanpa Heru Budi

Joko tampak membelakangi sejumlah bus yang akan diberangkatkan menuju 19 daerah di enam provinsi di Indonesia pada mudik Lebaran 2024.

"Pada pagi hari ini kita sangat senang dan bahagia karena bisa melepas mudik secara gratis yang disediakan oleh Pemprov DKI," ujar Joko di Monas, Kamis.

Joko berharap masyarakat yang mengikuti mudik gratis selamat sampai ke kampung halaman dan balik ke Jakarta.

"Harapan kita mereka selamat sampai tujuan dan bisa kembali bekerja setelah Lebaran ke Jakarta sesuai dengan jadwal yang mereka siapkan," ucap Joko.

Alasan kesehatan

Menurut Joko, Heru Budi tidak dapat hadir melepas keberangkatan peserta mudik gratis 2024 DKI Jakarta karena alasan kesehatan.

"Bapak Gubernur hari ini saya wakili (untuk melepas keberangkatan peserta Mudik Gratis 2024) karena alasan kesehatan," ujar Joko.

Namun, Joko menyebutkan bahwa Heru telah menitipkan pesan kepadanya untuk menyampaikan imbauan kepada sopir bus yang mengangkut pemudik untuk hati-hati dalam berkemudi.

Baca juga: Heru Budi Tak Lepas Keberangkatan Mudik Gratis Pemprov DKI, Sekda: Alasan Kesehatan

Ia juga meminta para sopir bus untuk mengecek kondisi armada secara berkala.

"Beliau berpesan kepada para pengendara bus agar hati-hati. Pemeriksa kendaraan, kemudian patuhi aturan lalu lintas dan tidak kebut-kebutan dengan kendaraan lain," ucap Joko.

12.170 orang mudik

Dishub DKI Jakarta mengungkapkan, terdapat 12.170 peserta mudik gratis yang diberangkatkan dari kawasan Monas pada Kamis pagi.

Kadishub DKI Syafrin Liputo mengatakan, para peserta mudik gratis itu diberangkatkan menggunakan bus ke 19 kota/kabupaten di enam provinsi.

"Pemberangkatan hari ini semula dari 10.403 penumpang, menjadi 12.170 penumpang yang diberangkatkan," ujar Syafrin.

Baca juga: Pemprov DKI Berangkatkan 12.170 Peserta Mudik Gratis ke 19 Daerah

Sedangkan untuk arus balik ke Jakarta, ada 9.186 peserta yang akan diangkut menggunakan 206 bus.

Bus itu disebut akan diberangkatkan pada 14 April dari 19 daerah di enam provinsi Indonesia dengan tujuan Terminal Terpadu Pulogadung, Jakarta Timur.

"Untuk kendaraan roda para pemudik telah diberangkatkan pada Rabu tanggal 3 April, kemarin. Sebanyak 12 truk menuju ke enam kota tujuan. Mengangkut sebanyak 335 unit sepeda motor," ucap Syafrin.

Penyelenggaraan program Mudik Gratis 2024 Pemprov DKI ini untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya bagi pengendara motor.

"Dalam proses pelaksanaannya, ada mitra kerja Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta termasuk BUMD, menyumbangkan sebanyak 16 bus. Dari Baznas Bazis DKI sebanyak dua unit peruntukan bagi rekan-rekan disabilitas," ucap Syafrin.

Syukur bisa mudik

Salah seorang warga bernama Amin (56) mengaku senang untuk bisa mengikuti program mudik DKI Jakarta karena tanpa mengeluarkan biaya membeli tiket.

"Saya buka meminimalisir budget tapi emang enggak punya duit. Ini sangat membantu banget," ujar Amin.

Menurut Amin, biaya yang dibutuhkan buat mudik ke kampung halamannya di Jombang, Jawa Timur, tergolong besar.

Baca juga: Ikut Mudik Gratis Pemprov DKI, Pria Ini Bersyukur Bisa Pulang Kampung meski Tak Punya Uang

Untuk bisa pulang kampung pada hari biasa, Ia bisa mengeluarkan uang sekitar Rp 350.000 hingga Rp 400.000.

"Harga itu sesuai jenis bus. Saya ke kampung kalau pakai uang sendiri, tidak punya ongkos," kata Amin.

Oleh karena itu, Amin rela meluangkan waktu untuk mendaftarkan diri melalui online untuk menjadi peserta mudik gratis DKI Jakarta.

Proses pendaftaran program mudik gratis itu disebut tidak mudah. Ia mengaku kesulitan mendaftar karena waktunya bersamaan pendaftar lain.

"Cuma karena mungkin bareng-bareng, dari IT mungkin menumpuk. Waktu online susahnya itu karena server-nya penuh jadi itu kesulitan," kata Amin.

Baca juga: Bersyukurnya Rihwinarti Ikut Mudik Gratis, Rencana Lebaran di Kampung Halaman Terwujud meski Sempat Kesulitan Daftar

Selain Amin, warga bernama Lena (41) mengaku senang bisa mengikuti mudik gratis DKI Jakarta pada momen Lebaran 2024 ini.

Warga Kembangan, Jakarta Barat ini mengaku tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk bisa ke kampung halaman di Malang, Jawa Timur.

“Setiap tahun mudik. Bisa habis Rp 1 juta sampai Rp 2 juta buat ongkosnya saja,” ujar Lena.

Dengan adanya program mudik gratis, Lena jadi hemat dan bisa mengalokasikan uang pembelian tiket transportasi untuk kebutuhan lain.

“Alhamdulillah enggak ada kendala juga,” ucap Lena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com