Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Cerita Pemudik yang Lebih Pilih Naik Kereta Cepat | Penumpang Harus Tunggu 4 Jam Baru Dapat Ojol

Kompas.com - 07/04/2024, 05:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang pemudik yang memilih untuk pulang ke kampung halamannya menggunakan kereta cepat Whoosh banyak dibaca pada Jumat (6/4/2024).

Cerita penumpang ojek online (ojol) yang harus menunggu sampai empat jam agar dapat driver juga mewarnai pemberitaan kemarin.

Baca juga: Penumpang Ojol Keluhkan Susah Dapat Driver hingga 2 Jam Lamanya

Berita alasan pemudik yang lebih pilih naik kereta cepat agar perjalanannya lebih efisien, juga terpopuler. Berikut paparannya:

1. Cerita pemudik yang pilih naik Whoosh

Seorang pemudik bernama Resi (30) memilih untuk pulang ke kampung halamannya menggunakan kereta cepat Whoosh pada momen mudik Lebaran tahun ini.

Ia mengaku rela merogoh kocek lebih dalam demi perjalanan mudik yang nyaman ke Buahbatu, Bandung, Jawa Barat.

"Lebih milih harga yang lebih mahal tapi sampai rumahnya cepat," ungkap dia kepada Kompas.com di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur, Jumat. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Pilih Mudik dengan Kereta Cepat, Warga: Hemat Waktu dan Enggak Capek

2. Penumpang "ojol" terpaksa tunggu sampai 4 jam

Karyawan swasta bernama Ajeng Pramesty (26) mengatakan, dia pernah menunggu empat jam demi mendapatkan pengemudi ojek online (ojol) untuk membelikannya makanan, Jumat (5/4/2024).

Dia sampai mengganti pilihan restoran, tapi tetap saja tidak ada driver yang mengambil pesanannnya.

“Gue order food, dari jam 16.00 WIB sampai jam 20.00 WIB, enggak ada yang ambil. Gue sampai ganti resto lima kali, karena enggak ada driver yang pick up,” ungkap Ajeng Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Susahnya Dapat Ojol di Jam Sibuk Jakarta...

3. Alasan pemudik naik kereta cepat

Sejumlah pemudik di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur, mengaku sempat menjadi penggemar setia bus untuk moda transportasi mereka.

Namun, kehadiran kereta cepat Whoosh membuat mereka berpaling dari bus karena dirasa lebih efisien.

"Pakai kereta cepat lebih efisien daripada pakai bus travel, terutama kalau mau (mudik) cepat," kata seorang pemudik bernama Putri (31), Jumat. Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com