Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Kampung Ketupat di Kota Bogor, Bisa Produksi 1.000 Ketupat Dalam Sehari

Kompas.com - 09/04/2024, 09:28 WIB
Ruby Rachmadina,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kampung Ketupat, itulah sebutan yang disematkan untuk sebuah RT di Kampung Bojong, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Bukan tanpa sebab, daerah ini dijuluki Kampung Ketupat karena mayoritas warganya yang berprofesi sebagai pembuat ketupat.

Lurah Cimahpar Arief Rusdiman mengatakan, sekitar 90 persen dari 140 Kartu Keluarga (KK) warga Kampung Bojong memproduksi ketupat untuk nantinya dijual ke pasar-pasar di Kota Bogor.

“Kebetulan di Kampung Ketupat RT 2 RW 4 yang tidak membuat ketupat hanya 10 persen dari 100 persen,” ucap Arif saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (9/4/2024).

Baca juga: Manfaatkan Momen Lebaran, Rusni Penjual Kulit Ketupat Rela Tidur Berhari-hari di Trotoar Ibu Kota

Kata Arif, Kampung Bojong sudah terdata sebagai Kampung Eduwisata Tematik Ketupat oleh Pemerintah Kota Bogor.

Ke depannya, status Kampung Eduwisata itu akan disahkan secara resmi melalui lomba benah kampung, program peningkatan wanita menuju keluarga sehat dan sejahtera (P2WKSS) tingkat Provinsi Jawa Barat mewakili Kota Bogor.

“Kalau berbicara Kampung Ketupat, sampai tingkat provinsi sudah terdata RT 2 RW 4 Kelurahan Cimahpar sebagai Kampung Eduwisata Tematik Ketupat,” ujarnya.

Ami (41) salah satu warga Kampung Bojong, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor yang berprofesi sebagai pembuat cangkang ketupat.KOMPAS.com/ RUBY RACHMADINA Ami (41) salah satu warga Kampung Bojong, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor yang berprofesi sebagai pembuat cangkang ketupat.

Jika memasuki Kampung Bojong, tak sulit untuk bisa menemukan aktivitas warga yang sedang membuat ketupat, baik pembuatan cangkang ketupat hingga aktivitas memasak ketupat hingga jadi.

Ami (41) jadi salah satu warga Kampung Bojong yang sudah tujuh tahun beraktivitas membuat cangkang ketupat.

Ami bersama sang suami mampu membuat 700-800 cangkang ketupat per harinya.

Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan para pembeli di momen Lebaran kali ini, Ami mampu membuat 1.000 cangkang ketupat.

“Kalau mau Lebaran gini lagi ramai-ramainya. Biasanya cuma 700 sampai 800 sekarang bisa sampai 1.000 cangkang dalam seharinya,” ungkap Ami.

Baca juga: 5 Fakta Ketupat, Simbol Keberagaman yang Identik dengan Lebaran

Cangkang ketupat buatan Ami, nantinya akan dipasok ke Pasar Bogor.

Dalam satu ikat cangkang ketupat, terdapat 10 cangkang ketupat.

Untuk setiap ikatnya, Ami menjual diharga Rp 10.000 sampai Rp 15.000 tergantung ukuran ketupat.

“Kalau harga dari Rp 10.000 sampai Rp 15.000 gimana pembelinya aja mau yang ukuran kecil atau besar itu bedanya dari ukuran,” ujar Ami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com