Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Toyota GT 86 Tabrak Pedagang Kopi Keliling di PIM, Benarkah akibat Gagal "Drift"?

Kompas.com - 09/04/2024, 12:13 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil sport Toyota GT 86, Selasa (9/4/2024) dini hari, menabrak pedagang kopi keliling di daerah Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan,.

Dalam video yang beredar di media sosial, mobil berkelir merah itu mengalami kecelakaan di depan Pondok Indah Mall (PIM) 1.

Dinarasikan akun Instagram @jakartaselatan24jam, mobil itu diduga hendak melakukan aksi drift.

Namun, aksi itu disinyalir gagal karena pengemudi tak mampu mengendalikan laju kendaraannya. 

Baca juga: Tak Ditahan, Sopir Bus Primajasa yang Terlibat Kecelakaan Maut di Tol Japek Sudah Pulang

Pengemudi kemudian menabrak pedagang kopi keliling menggunakan sepeda yang berada di depan PIM 1 hingga korban masuk ke kolong mobil.

Warga lalu bahu-membahu berupaya menggeser mobil untuk menyelamatkan korban.

Setelah beberapa saat, warga berhasil menyelamatkan pedagang tersebut meski korban menderita luka di beberapa bagian tubuhnya.

Dihubungi terpisah, Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Widya Agustiono membenarkan adanya peristiwa kecelakaan lalu lintas tersebut.

Ia mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.

"Kebetulan kami ada pos pengamanan (pospam) di sekitar lokasi yang digunakan untuk pengamanan kegiatan arus mudik. Anggota yang berjaga lalu mendengar suara tabrakan. Jadi petugas yang di pospam segera ke lokasi untuk mengamankan TKP,” ujar dia saat dikonfirmasi.

Walau demikian, Widya menepis adanya isu bahwa kecelakaan itu disebabkan pengemudi melakukan aksi drift.

Baca juga: Saat Setiawan Gemetar Namanya Terdaftar dalam Kecelakaan Maut di Tol Cikampek, padahal Tak Pernah Punya Gran Max

Ia menegaskan, tidak ada aksi drift yang terjadi di daerah Pondok Indah dan kecelakaan itu terjadi karena pengemudi diduga kehilangan kendali.

“Yang bilang ada drift, itu enggak ada, karena anggota juga enggak lihat ada itu. Jadi kalau dugaan kita itu disebabkan karena out of control, cuma nanti kalau masalah keadaan dia dalam kondisi apa atau gimana, nanti akan dilakukan olah TKP oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas),” ucap dia.

Sementara itu, terkait kondisi pedagang kopi starling, Widya menyebutkan, korban menderita luka di bagian kaki.

Korban lalu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapatkan perawatan.

“Kalau kami lihat sekilas ada luka di daerah kaki (korban), cuma kan harus visum dari rumah sakit, kami enggak berani berasumsi,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com