Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Warga Koja Kesulitan Air Bersih, PAM Masih Bermasalah

Kompas.com - 31/05/2024, 10:57 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Amir Zahwa (31), warga Jalan Cipeucang III, RT 7, RW 13, Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan pelayanan Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya yang menurutnya tak responsif terhadap pelanggan.

Zahwa mengatakan, pihak PAM Jaya tidak pernah menanggapi keluhan yang ia sampaikan soal air di kawasan tempat tinggalnya yang buruk.

"Pelayanan PAM sangat buruk, enggak pernah ditanggapi," kata Zahwa saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Jumat (31/5/2024).

Zahwa mengatakan, sudah satu minggu lebih air PAM di rumahnya terasa asin dan berminyak. Kondisi ini bukan hanya terjadi di rumah Zahwa, tetapi juga tetangga sekitar.

Ini bukan kali pertama terjadi. Tak hanya asin dan berminyak, air PAM di kawasan tersebut juga seringkali tidak jernih dan berbau.

"Kadang asin, berminyak, bau minyak tanah gitu, kadang butek. Saat ini asin dan berminyak," terang Zahwa.

Baca juga: Air PAM Asin dan Beminyak, Warga Koja Pakai Air Kemasan untuk Masak dan Minum

Selain kualitas air yang kurang baik, air PAM di lingkungan tempat tinggal Zahwa juga kerap mati selama berbulan-bulan.

Sebelum Ramadhan 2024, misalnya, Zahwa menyebut, air PAM di rumahnya mati selama dua bulan dan tidak segera ditindaklanjuti.

Zahwa pun mengaku sudah lama tidak lagi menggunakan air PAM di rumahnya untuk memasak dan minum lantaran kualitasnya buruk.

"Sudah lama saya enggak memasak atau minum dari air PAM, selalu beli air kemasan," ujar Zahwa.

Zahwa sendiri tak tahu menahu penyebab kualitas air PAM di tempat tinggalnya kurang baik dan sering mati.

"Enggak tahu, ya, kalau daerah pusat atau selatan, secara kawasan elite, mungkin pasokan air bersih lebih terjamin," katanya.

Dia berharap, persoalan ini bisa menjadi perhatian dan segera ditindaklanjuti oleh PAM Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Megapolitan
PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com