Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Unik Pelajar di Depok Belajar Bisnis Lewat Berjualan Hewan Kurban

Kompas.com - 12/06/2024, 18:59 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Hanan (15), salah seorang siswa di Sekolah Alam Indonesia, mengungkapkan alasannya mengikuti program berjualan hewan kurban di sekolahnya.

Menurut dia, program ini memberikannya pengalaman unik dan membantunya belajar berbisnis.

Dia juga menjadi mandiri secara finansial sekaligus lebih amanah dalam mengurus keuangan.


"Jualan hewan kurban ini memang sebagai sarana pembelajaran, dan bagi saya pribadi sih supaya bisa lebih amanah," katanya saat ditemui Kompas.com usai kegiatan belajar di PKBM SAI Bless Sekolah Alam Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (11/6/2024).

Selain Hanan, siswa lainnya Attar (16) juga mengaku belajar banyak hal tentang syarat hewan yang layak untuk dikurbankan.

Baca juga: Jual Hewan Kurban, Enam Pelajar Sekolah Alam di Depok Bakal Donasikan Untungnya ke Masjid

"Kalau pelajaran yang saya dapatkan sih soal apakah hewan itu sudah memenuhi syarat kurban atau belum ya," ucapnya.

Attar jadi tahu, hewan yang pantas dikurbankan adalah yang sudah cukup umur. Biasanya ini ditandai dengan gigi susu yang telah tanggal atau copot.

"Hewan kurban juga dipastikan harus sehat. Makanya saya dan teman-teman sempat melihat proses pemeriksaan kesehatan dan penyuntikan hewan kurban yang kami jual," jelas dia.

Selama sebulan berjualan, para siswa tersebut menghasilkan omzet sekitar 10 persen dari target yang ingin dicapai.

Tentunya, ini menjadi pengalaman luar biasa. Sebab, sebelumnya mereka belum pernah menjalankan bisnis dengan keuntungan yang besar.

Baca juga: Cerita Para Pelajar yang Jualan Hewan Kurban, Raup Untung Hingga Rp 100 Juta Sebulan

"Alhamdulilah sudah menghasilkan sekitar Rp 100 juta dari targetnya Rp 1 milyar," terangnya.

Hanan mengatakan, berbagai cara dilakukan untuk berjualan. Mulai dari berjualan secara langsung dengan pelanggan (direct selling) hingga ikut live di media sosial Instagram.

Adapun 10 persen dari keuntungan penjualan kurban ini rencananya akan didonasikan untuk membantu sebuah masjid yang jaraknya tak jauh dari sekolah.

Sementara itu, siswa bernama Izza (15) berharap agar penjualan hewan kurban bisa mencapai target. Ia mengatakan bahwa penjualan akan ditutup pada H-1 sebelum Idul Adha.

"Sampai saat ini kami masih menunggu orang-orang menerima tawaran kami atau enggak. Semoga sih ya bisa mencapai target," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com