Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver PKB pada Pilkada Jakarta: 2017 Dukung Ahok, 2024 Dukung Anies

Kompas.com - 13/06/2024, 07:32 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menentukan sikap dukungan terhadap Anies Baswedan yang digadang menjadi bakal calon gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.

Pengumuman dukungan terhadap Anies itu disampaikan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB DKI Hasbiallah Ilyas di kantornya, kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (12/6/2024).

“Dengan membaca bismillahirrahmanirrahim, PKB DKI Jakarta memutuskan Anies Baswedan menjadi calon tunggal sebagai gubernur Jakarta 2024-2029,” kata Hasbiallah.

Dukungan terhadap Anies ini disebut tak lepas dari usulan para kader PKB di tingkat bawah sampai dengan petinggi partai.

Baca juga: PKB DKI Usung Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024

Bahkan, eks Gubernur DKI tersebut telah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (UKK) sebelum didukung DPW PKB menjadi cagub DKI.

Adapun Anies menjalani proses UKK sebelum rapat kerja DPW PKB DKI yang digelar pada 8-9 Juni 2024.

“Alhamdulillah untuk Pak Anies sudah selesai menjalani UKK,” kata Hasbiallah.

Setalah menentukan sikap dukungan, DPW PKB DKI juga membuka pintu bagi Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep untuk mendampingi Anies di Pilkada Jakarta 2024.

Baca juga: PKB DKI Buka Pintu untuk Kaesang Dampingi Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta

“Kami bersedia kalau Mas Kaesang memang mau mencalonkan wakil gubernur DKI. Kami juga sudah komunikasi dengan PSI. Siapa pun kami terbuka intinya,” tutur dia.

Dukung Ahok pada Pilkada 2017

Ini merupakan manuver PKB DKI, setelah sebelumnya pada Pilkada 2017 menjadi oposisi Anies Baswedan yang saat itu berpasangan dengan Sandiaga Uno.

Melihat pada Pilkada 2017, DPW PKB DKI mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Namun, paslon nomor satu itu kalah.

Baca juga: Didukung PKB DKI, Ini Komentar Ahok

Perolehan suara Agus-Sylvi ketika itu berada di paling bawah dengan suara 17,07 persen pada putaran pertama Pilkada DKI 2017.

Sedangkan perolehan suara di atasnya yakni pasangan Anies-Sandi dengan persentase 39,95 persen.

Sementara pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat berada di posisi puncak dengan perolehan suara 42,99 persen.

Melihat hasil putaran pertama Pilkada 2017, PKB pun menimbang peluang menang dari Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Baca juga: PKB DKI: Masa Kami Dukung Paslon yang Kalah Lagi...

"Masa kami dukung yang kalah lagi, nomor satu sudah kalah. Kami enggak mau kalah dua kali, kalah sekali aja," kata Wakil Ketua DPW PKB DKI saat itu Abdul Azis ketika dihubungi Kompas.com di Jakarta, Senin (6/3/2017).

Saat itu, DPW PKB DKI masih melihat formulasi pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi untuk mendapatkan kemenangan putaran kedua.

PKB DKI kemudian melakukan rapat pleno menentukan sikap dan dukungan kepada pasangan cagub-cawagub DKI pada putaran kedua Pilkada 2017.

Baca juga: 2017, Tahun Kemenangan Anies-Sandi...

Tepat bersamaan dengan acara peringatan Isra Mi'raj tahun 2017, PKB DKI mengumumkan dukungannya untuk pasangan Ahok-Djarot pada Pilkada DKI.

Masuknya PKB DKI saat itu menambah jumlah partai yang mendukung Ahok-Djarot pada Pilkada DKI 2017. Partai lain itu yakni PDIP, Golkar, Hanura, dan Nasdem.

Pada 19 April 2017, Anies-Sandi memenangi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan perolehan suara 57,96 persen.

Sedangkan Ahok-Djarot kalah dengan perolehan suara 42,04 persen.

Selisih perolehan suara pasangan Anies-Sandi dan Ahok-Djarot itu terpaut jauh, yakni 15,92 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com