Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daur Ulang Barang Bekas, Siswa SMA di Jaksel Buat Tempat Sampah Elektrik dan Lampu Sensor Suara

Kompas.com - 15/06/2024, 05:08 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siswa SMA Cenderawasih 1 Jakarta Selatan menampilkan karya tempat sampah elektrik dan lampu sensor suara dalam pameran karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) 2024, Jumat (14/6/2024).

Pengamatan Kompas.com di lokasi, tempat sampah elektrik itu ditaruh di atas meja untuk dipamerkan.

Tempat sampah elektrik terbuat dari kaleng kerupuk bekas.

Baca juga: Ada Orangtua Siswa Minta Anaknya Diloloskan PPDB, Disdik DKI: Tidak Bisa!

Bagian penutupnya bisa terbuka saat benda di dekatkan ke sensor.

Apabila benda dijauhkan dari sensor, bagian atasnya kembali turun menutupi kaleng.

Banyak pelajar maupun pengunjung yang penasaran dan mendekatkan tangannya ke sensor itu.

Akibatnya, penutup tempat sampah menjadi naik turun.

Prakarya itu milik kelompok siswa kelas 10, yang diwakili oleh Fabrisio (16) dan Nauval (16).

"Kami dikasih waktu satu bulan untuk membuat prakarya ini. Alhamdulillah terbentuk," ucap dia saat diwawancarai.

Baca juga: Dukung Kreativitas Generasi Milenial, Pj Gubernur Heru Hadiri Acara Musik dan Pameran Kesenian di TIM

Karena tema pameran adalah daur ulang, mereka mengeluarkan uang seminimal mungkin untuk membuat tempat sampah canggih ini.

Mereka mencari kaleng kerupuk bekas yang ada di rumah masing-masing anggota.

"Kaleng bekas nih bahannya. Karena jadi solusi, akhirnya kami buat," jelas Nauval.

Nauval sempat gagal pada percobaan pertama membuat alat ini.

Ia pun harus membeli lagi kabel dan alat elektronik lainnya.

"Ya akhirnya beli lagi, beli lagi, habis terakhir Rp 300.000. Kami pikir ya masih belajar kan. Sempat ada korslet listrik," kata dia.

Alat ini dihidupkan dengan tegangan listrik saja. Namun, Nauval dan kelompoknya mengakali agar bisa dihidupkan memakai portable charger atau power bank.

Baca juga: DPRD Kota Bogor Dapat Keluhan dari Orangtua Siswa Soal Minimnya Sosialisasi Proses PPDB

"Ini bisa dihidupkan pakai power bank, enggak harus dicolok ke sumber listrik," kata dia.

Di meja selanjutnya, terdapat karya lampu dengan sensor suara dari kelompok yang diwakili Arya (17), siswa kelas 11.

Arya mendapat ide lampu sensor suara agar bisa lebih praktis baik menghidupkan maupun mematikan lampu.

"Awalnya saya mager ketika mau tidur harus bangun dan mematikan lampu dengan saklar. Akhirnya, saya bikin ini," terang dia.

Arya cukup menepuk tangannya sebagai pemicu sensor. Lampunya jadi hidup atau mati sesuai suara yang ada di sekitar.

"Nah, karena berisik, lampunya jadi hidup mati," kata dia.

 

Kepala Sekolah SMA Cenderawasih 1 Jakarta Rizka Surga Nur Azizah bangga dengan karya-karya dari siswa kelas 10 maupun kelas 11 pada pameran tahun ini.

Pameran tahun ini lebih banyak menampilkan karya daripada tahun sebelumnya.

"Pastinya dilalui dengan persiapan yang berat. Karena stand pameran lebih banyak tahun ini," kata Rizka.

"Jadi evaluasinya juga lebih banyak," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com