Selain nyaris dibawa polisi, Fermul juga kerap kali dikejar-kejar oleh petugas sekuriti ketika sedang menggambar tembok.
"Pernah juga saya dikejar-kejar pada saat lagi gambar, itu belum selesai. Ternyata orangnya sudah ngelihatin dari seberang, kayaknya satpam deh," ucap Fermul.
Tahu dirinya akan dimarahi, ia langsung melarikan diri dengan sepeda motornya.
"Terus dia nyeberang tuh dan saya buru-buru naik motor ngebut, kejar-kejaran tuh (sama sekuriti). Karena skill mengendarai saya cukup hebat dalam meliak-meliuk di jalan, akhirnya sekuriti itu kehilangan jejak dan saya lolos," tutur Fermul.
Meski kegiatan menggambarnya di tembok jalan cukup berisiko, Fermul mengaku tidak kapok.
Sampai detik ini, ia masih terus menggeluti dunia grafiti. Namun, ia tak lagi menjadi seniman grafiti ilegal yang melakukan vandalisme.
Jika ingin menggambar sesuatu tembok, ia memastikan meminta izin terlebih dahulu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.