Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Persen Truk Sampah Milik DLH Kota Bogor Rusak

Kompas.com - 20/06/2024, 13:40 WIB
Ruby Rachmadina,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor total memiliki 130 truk pengangkut sampah. Namun, saat ini 50 persen armadanya rusak.

“Yang di DLH 50 persen mengalami kerusakan dan butuh peremajaan,” ucap Kepala DLH Kota Bogor Denni Wismanto saat ditemui Kompas.com, Rabu (19/6/2024).

Denni mengatakan, kerusakan truk pengangkut sampah itu terjadi tiap tahunnya.

Baca juga: Butuh Waktu 3 hari untuk Angkut Gunungan Sampah di TPS Pasar Bogor

“50 persen yang rusak itukan bertahap, enggak mungkin dalam setahun,” ujarnya.

Truk pengangkut sampah milik DLH Kota Bogor memiliki tingkat yang kerusakan berbeda-beda, mulai dari ringan, sedang, hingga berat. Untuk armada dengan kerusakan ringan, masih bisa diperbaiki.

Pemkot Bogor pun berencana untuk melakukan peremajaan armada dalam waktu dekat.

“Tapi pak Pj (Hery Antasari) kemarin sudah prioritaskan bertahap ke depan, kita peremajaan,” ujarnya.

Sementara itu, sekretaris daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah mengupayakan setiap tahunnya Pemkot Bogor membeli satu truk sampah.

Baca juga: Sampah di TPS Pasar Bogor Menggunung karena Keterbatasan Truk Pengangkut

“Kita lihat sesuai dengan kemampuan anggaran, tapi akan kita paksakan dalam satu tahun paling enggak kita beli truk. Kita upayakanlah setiap tahun kita beli truk,” ujar Syarifah.

Syarifah juga mempertimbangkan menggunakan truk pengangkut sampah dengan kapasitas yang berbeda.

Hal ini dilakukan untuk memastikan sampah dapat diangkut secara menyeluruh, baik untuk mengangkut sampah di tempat penampungan sementara (TPS) atau gang-gang sempit dan kawasan permukiman padat.

“Kalau di kota Bogor mesti punya truk kapasitas besar, tapi juga yang kecil. Karena yang namanya masuk ke gang, ke rumah-rumah itu dia perlu yang kecil,” ungkap Syarifah.

Baca juga: Sampah Menggunung di TPS Pasar Bogor, Warga Keluhkan Bau Tak Sedap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com