Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Bangunan dan Lokasi Jauh Jadi Penyebab Rumah Subsidi di Cikarang Kosong Terbengkalai

Kompas.com - 25/06/2024, 05:49 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Ekonomi dan Properti dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ariyanto Adhi Nugroho menduga, kualitas dan titik lokasi menjadi permasalahan utama rumah subsidi Villa Kencana Cikarang, Kabupaten Bekasi, terbengkalai.

Menurut Ariyanto, itu merupakan persoalan umum yang kerap terjadi pada program rumah subsidi. 

“Beberapa masalah yang sering timbul antara lain terkait kualitas rumah yang kurang baik dan Lokasi yang jauh dari kegiatan ekonomi,” ujar Ariyanto saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/6/2024).

Baca juga: Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

“Saat ini isu yang masih berkembang di media terkait perumahan di Villa Kencana Cikarang yang mulai ditinggalkan pemilik. Jika dilihat secara umum, dua isu yaitu kualitas bangunan dan lokasi menjadi masalah pada perumahan tersebut,” lanjutnya.

Menurut dia, hal yang paling penting dalam properti, terutama perumahan, adalah faktor lokasi, yakni dekat dengan perkotaan seperti tempat kerja dan aktivitas bisnis atau lokasi di pinggiran kota.

Dua pilihan ini dinilai mempunyai konsekuensi masing-masing.

“Dekat dengan pusat bisnis tentunya cenderung mempunyai harga yang tinggi, sedangkan lokasi yang lebih jauh dari kota mempunyai harga yang cenderung rendah namun ongkos transportasinya meningkat,” ujar Ariyanto.

Baca juga: Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Sebelum membeli rumah, tidak sedikit orang mempunyai dua motif, yakni sebagai pemenuhan kebutuhan atau instrumen investasi.

“Faktor lokasi merupakan penentu harga rumah, di mana ketika perkembangan lokasi baik ekonomi, infrastruktur dan sosialnya tersebut baik dan cepat, tentunya memberikan pengaruh positif terhadap harga rumah,” ucap dia.

“Namun, tidak dipungkiri bahwa perkembangan harga rumah tidak selalu sama peningkatannya di semua wilayah,” pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, Kompleks perumahan subsidi di Cikarang, Jawa Barat, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Mei 2017, kini kondisinya memprihatinkan.

Kondisi rumah di perumahan Villa Kencana Cikarang, Rabu (19/6/2024)KOMPAS.com/RAMA PARAMAHAMSA Kondisi rumah di perumahan Villa Kencana Cikarang, Rabu (19/6/2024)

Perumahan yang bernama Villa Kencana Cikarang itu tampak seperti kota mati lantaran banyak rumah yang terbengkalai dan tak berpenghuni.

Baca juga: Rumah Subsidi Jokowi Jauh dan Minim Angkutan Umum, Penghuni Tak Pulang Setiap Hari

Villa Kencana Cikarang mempunyai segudang permasalahan pada kondisi bangunan rumah maupun lingkungan di sekitarnya.

Seorang warga bernama Wasjud (48) mengaku sempat dijanjikan sejumlah fasilitas umum jika tertarik membeli rumah di lokasi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com