Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Pastikan Tidak Tambah Koridor Baru Biskita Trans Pakuan Bogor Tahun Ini

Kompas.com - 03/07/2024, 15:59 WIB
Ruby Rachmadina,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com- Pemerintah kota (Pemkot) Bogor memastikan tidak akan menambah koridor baru untuk Biskita Trans Pakuan Bogor pada tahun 2024.

Hal ini terjadi karena Kementerian Perhubungan RI melalui Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meminta agar pelaksanaan pengalihan program Buy The Service (BTS) tidak lagi dikelola Pemerintah Pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Program ini selanjutnya akan dialihkan kepada Pemkot Bogor secara mandiri tanpa adanya subsidi anggaran.

Baca juga: Pengelolaan Biskita Trans Pakuan Dialihkan ke Pemkot Bogor Mulai 2025

“Kita untuk sementara ini karena enggak mungkin kita nambah koridor baru, ini pun kita harus yakinkan tidak ada perubahan layanan,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) kota Bogor Syarifah Sofiah kepada Kompas.com, Rabu (3/7/2024).

Biaya Biskita yang tidak lagi didanai oleh APBN juga membuat penambahan armada batal terlaksana.

Saat ini, armada Biskita yang disubsidi pusat berjumlah 49 bus yang berasal dari konversi 3:1 angkot atau tiga angkot menjadi satu bus.

“Memang itu (penambahan armada) terkendala ya karena tidak ada penambahan koridor, kecuali kalau kita ada penambahan koridor,” ujarnya.

Baca juga: Biskita Trans Bekasi Terintegrasi LRT Jabodebek, Warga: Memudahkan Banget!

Diketahui, Pemkot Bogor sempat mengusulkan penambahan dua koridor baru Biskita Transpakuan yakni koridor 3 dan 4.

Trayek yang dilayani pada koridor 3 adalah Terminal Bubulak-Sukasari/Lawang­gintung.

Sedangkan koridor 4 melayani Ciawi-Pomad/Ciparigi.

Koridor 3 ini me­miliki panjang 25,4 kilome­ter dan koridor 4 sepanjang 36,0 kilometer.

Sebelumnya, pengelolaan Buy The Service (BTS) Biskita Trans Pakuan di Kota Bogor akan sepenuhnya dialihkan dari pemerintah pusat ke pemerintah Kota Bogor mulai 2025.

Baca juga: Biskita Mulai Beroperasi, Warga Bekasi Masih Bingung Rute Pemberangkatan dan Pemberhentiannya

Keputusan ini mengikuti permintaan dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang ingin pelaksanaan BTS Biskita tidak lagi dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melainkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Dari BPTJ itu minta pelaksanaan BTS Biskita itu sudah tidak dikelola oleh pemerintah pusat melalui APBN. Diminta kita mandiri dialihkan ke pemkot semuanya koridor,” ujar Syarifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Calegnya Ditangkap karena Narkoba, PPP Tegaskan SA Bukan Kader

Mantan Calegnya Ditangkap karena Narkoba, PPP Tegaskan SA Bukan Kader

Megapolitan
PUPR Kota Bogor Eksekusi Kabel dan Tiang Listrik untuk Percepat Relokasi ke Dalam Tanah

PUPR Kota Bogor Eksekusi Kabel dan Tiang Listrik untuk Percepat Relokasi ke Dalam Tanah

Megapolitan
Tebing Tol Bintaro Longsor, Warga Sempat Melihat Tembok Turap Menggelembung

Tebing Tol Bintaro Longsor, Warga Sempat Melihat Tembok Turap Menggelembung

Megapolitan
Warung yang Jual Obat Psikotropika di Sukatani Depok Sudah Dua Kali Digrebek Warga

Warung yang Jual Obat Psikotropika di Sukatani Depok Sudah Dua Kali Digrebek Warga

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Kranji Mangkrak 5 Tahun, Pemkot Bekasi Segera Evaluasi

Revitalisasi Pasar Kranji Mangkrak 5 Tahun, Pemkot Bekasi Segera Evaluasi

Megapolitan
Sempat Gangguan Sinyal di Parung Panjang-Cisauk, Perjalanan KRL Rangkasbitung Kembali Normal

Sempat Gangguan Sinyal di Parung Panjang-Cisauk, Perjalanan KRL Rangkasbitung Kembali Normal

Megapolitan
Ratusan Pohon di Jakarta Tumbang Selama 2 Tahun Terakhir akibat Cuaca Ekstrem

Ratusan Pohon di Jakarta Tumbang Selama 2 Tahun Terakhir akibat Cuaca Ekstrem

Megapolitan
Warga Sukatani Depok Gerebek Warung Sembako yang Jual Obat Psikotropika

Warga Sukatani Depok Gerebek Warung Sembako yang Jual Obat Psikotropika

Megapolitan
Ingin Punya Pekerjaan Lain, Pedagang Kopi 'Starling': Jadi Tukang Sapu Juga Mau

Ingin Punya Pekerjaan Lain, Pedagang Kopi "Starling": Jadi Tukang Sapu Juga Mau

Megapolitan
Tebing Tol Bintaro Longsor, Warga Takut Anak-anak Jadi Korban

Tebing Tol Bintaro Longsor, Warga Takut Anak-anak Jadi Korban

Megapolitan
Perjalanan KRL Parung Panjang-Cisauk Terganggu, Penumpang Padati Peron Stasiun Palmerah

Perjalanan KRL Parung Panjang-Cisauk Terganggu, Penumpang Padati Peron Stasiun Palmerah

Megapolitan
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Perusakan Fasilitas Konser Lentera Festival 2024

Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Perusakan Fasilitas Konser Lentera Festival 2024

Megapolitan
Datanya Dipakai untuk Pinjol, Pelamar Kerja Toko Ponsel PGC Dimintai KTP dan 'Selfie'

Datanya Dipakai untuk Pinjol, Pelamar Kerja Toko Ponsel PGC Dimintai KTP dan "Selfie"

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Kranji Mangkrak 5 Tahun, Pedagang Unjuk Rasa ke Balai Kota Bekasi

Revitalisasi Pasar Kranji Mangkrak 5 Tahun, Pedagang Unjuk Rasa ke Balai Kota Bekasi

Megapolitan
Namanya Diusulkan Jadi Cagub Jakarta, Ahok Mengaku Tak Pernah 'Dicolek' PSI

Namanya Diusulkan Jadi Cagub Jakarta, Ahok Mengaku Tak Pernah "Dicolek" PSI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com