Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Taksi Online yang Sebut Penumpang Pelacur di Pademangan Sudah Dipecat

Kompas.com - 04/07/2024, 14:50 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - HW, sopir taksi online yang melecehkan penumpangnya berinisial P di Kompleks Duta Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara, secara verbal sudah dipecat.

"Sesuai dengan tindak tegas dan sanksi yang telah diberikan oleh driver Gocar tersebut berupa pemutusan mitra atau suspend permanen," kata P saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Kamis (4/7/2024).

P menjelaskan, setelah video HW memaki dirinya viral di sosial media, sopir taksi online itu mendatangi rumah tante P di Komplek Duta Kemayoran untuk meminta maaf.

Baca juga: Sopir Taksi Online yang Ugal-ugalan dan Sebut Penumpang Pelacur Minta Maaf, Kasus Berakhir Damai

Namun, saat itu P tidak berada di rumah tantenya. Sepupu P meminta agar HW balik lagi keesokan harinya.

Saat keesokan harinya, P dan HW melakukan proses mediasi di kantor pos Komplek Duta Kemayoran.

Saat proses mediasi, P didampingi oleh Satgas Gojek Indonesia. Selain itu, polisi dari Polsek Pademangan dan sekuriti komplek juga ikut menyaksikan.

"Semua yang ada pada proses mediasi dilakukan dengan sebenar-benarnya, secara sadar dan tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun," kata P.

Baca juga: Aksi Meresahkan Sopir Taksi Online di Jakut, Berkendara Ugal-ugalan hingga Lecehkan Penumpang secara Verbal

Dalam proses mediasi itu, HW dan P sama-sama diminta untuk menjelaskan kronologi yang terjadi.

Sebelumnya, HW juga sempat membuat video permintaan maaf dan cerita kronologi kejadian saat di kantor Gojek.

Namun, P tidak menyetujui pernyataan HW di video itu karena tidak sesuai dengan kronologi yang sebenarnya.

P meminta agar HW segera membuat video permintaan maaf ulang dan menceritakan kronologi sebenar-benarnya.

HW pun setuju dan akhirnya kasus ini berujung damai.

Baca juga: Kesal Mengantar ke Jalan Sempit, Sopir Taksi Online Diduga Lecehkan Penumpangnya Secara Verbal

Sebagai informasi, P dilecehkan secara verbal karena HW tak terima penumpangnya itu menutup pintu mobilnya terlalu keras ketika turun.

P melakukan itu karena sudah terlanjur kesal dengan pelayanan HW selama perjalanan.

Penumpang taksi online itu menilai, HW kerap marah-marah sepanjang perjalanan dan membawa mobil secara ugal-ugalan.

Bahkan, ia seringkali tak terima ketika diingatkan salah jalan.

Saat menutup pintu mobil terlalu kencang, P langsung dimaki-maki oleh HW.

"Driver tidak terima dan kemudian turun mobil menegur sampai menghina saya tidak mampu. (sebut) p*l*c*r, menghina alat klamin, dan lain sebagainya. Menurut saya, itu sudah lain hal, karena sudah melakukan pelecehan secara verbal dan sangat tidak etis," kata P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik DKI Janji KJP Plus Gelombang 1 Tahap 2 Bakal Cair Pekan Depan

Disdik DKI Janji KJP Plus Gelombang 1 Tahap 2 Bakal Cair Pekan Depan

Megapolitan
Jasa Marga Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Exit Tol Veteran Imbas Longsor di Pesanggrahan

Jasa Marga Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Exit Tol Veteran Imbas Longsor di Pesanggrahan

Megapolitan
Sabtu Malam, Jalan Raya Kalimalang Macet Total Imbas Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa

Sabtu Malam, Jalan Raya Kalimalang Macet Total Imbas Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa

Megapolitan
Banyak Kendaraan Mogok Akibat Nekat Menerabas Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa

Banyak Kendaraan Mogok Akibat Nekat Menerabas Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa

Megapolitan
Hujan Mulai Reda, 42 RT di Jakarta Masih Tergenang Banjir

Hujan Mulai Reda, 42 RT di Jakarta Masih Tergenang Banjir

Megapolitan
Dua RT di Kebon Jeruk Masih Terendam Banjir

Dua RT di Kebon Jeruk Masih Terendam Banjir

Megapolitan
Warga Sebut Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa Imbas Kalimalang Meluap

Warga Sebut Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa Imbas Kalimalang Meluap

Megapolitan
Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa, Lalu Lintas dari Kalimalang Arah Jakarta Macet Total

Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa, Lalu Lintas dari Kalimalang Arah Jakarta Macet Total

Megapolitan
Penjelasan BMKG soal Jakarta Dilanda Hujan di Musim Kemarau

Penjelasan BMKG soal Jakarta Dilanda Hujan di Musim Kemarau

Megapolitan
KRL Tujuan Bekasi Sempat Tertahan 30 Menit di Stasiun Tanah Abang

KRL Tujuan Bekasi Sempat Tertahan 30 Menit di Stasiun Tanah Abang

Megapolitan
Longsor, Jalan Mulya Bakti Pesanggrahan Tak Bisa Dilalui Kendaraan

Longsor, Jalan Mulya Bakti Pesanggrahan Tak Bisa Dilalui Kendaraan

Megapolitan
Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, 4 Pohon di Jakpus dan Jakbar Tumbang

Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, 4 Pohon di Jakpus dan Jakbar Tumbang

Megapolitan
Warga Sudah Surati Pemkot Jakut untuk Minta Perbaiki Jalan Cekung di Muara Angke

Warga Sudah Surati Pemkot Jakut untuk Minta Perbaiki Jalan Cekung di Muara Angke

Megapolitan
Teka-teki Tewasnya Wanita Paruh Baya Dalam Toilet Kos di Cipayung dengan Posisi Telungkup

Teka-teki Tewasnya Wanita Paruh Baya Dalam Toilet Kos di Cipayung dengan Posisi Telungkup

Megapolitan
Jakarta Hujan sejak Pagi, Tinggi Air di Pos Angke Hulu Naik Jadi Siaga 3

Jakarta Hujan sejak Pagi, Tinggi Air di Pos Angke Hulu Naik Jadi Siaga 3

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com