JAKARTA, KOMPAS.com - HW, sopir taksi online yang melecehkan penumpangnya berinisial P di Kompleks Duta Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara, secara verbal sudah dipecat.
"Sesuai dengan tindak tegas dan sanksi yang telah diberikan oleh driver Gocar tersebut berupa pemutusan mitra atau suspend permanen," kata P saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Kamis (4/7/2024).
P menjelaskan, setelah video HW memaki dirinya viral di sosial media, sopir taksi online itu mendatangi rumah tante P di Komplek Duta Kemayoran untuk meminta maaf.
Baca juga: Sopir Taksi Online yang Ugal-ugalan dan Sebut Penumpang Pelacur Minta Maaf, Kasus Berakhir Damai
Namun, saat itu P tidak berada di rumah tantenya. Sepupu P meminta agar HW balik lagi keesokan harinya.
Saat keesokan harinya, P dan HW melakukan proses mediasi di kantor pos Komplek Duta Kemayoran.
Saat proses mediasi, P didampingi oleh Satgas Gojek Indonesia. Selain itu, polisi dari Polsek Pademangan dan sekuriti komplek juga ikut menyaksikan.
"Semua yang ada pada proses mediasi dilakukan dengan sebenar-benarnya, secara sadar dan tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun," kata P.
Dalam proses mediasi itu, HW dan P sama-sama diminta untuk menjelaskan kronologi yang terjadi.
Sebelumnya, HW juga sempat membuat video permintaan maaf dan cerita kronologi kejadian saat di kantor Gojek.
Namun, P tidak menyetujui pernyataan HW di video itu karena tidak sesuai dengan kronologi yang sebenarnya.
P meminta agar HW segera membuat video permintaan maaf ulang dan menceritakan kronologi sebenar-benarnya.
HW pun setuju dan akhirnya kasus ini berujung damai.
Baca juga: Kesal Mengantar ke Jalan Sempit, Sopir Taksi Online Diduga Lecehkan Penumpangnya Secara Verbal
Sebagai informasi, P dilecehkan secara verbal karena HW tak terima penumpangnya itu menutup pintu mobilnya terlalu keras ketika turun.
P melakukan itu karena sudah terlanjur kesal dengan pelayanan HW selama perjalanan.
Penumpang taksi online itu menilai, HW kerap marah-marah sepanjang perjalanan dan membawa mobil secara ugal-ugalan.
Bahkan, ia seringkali tak terima ketika diingatkan salah jalan.
Saat menutup pintu mobil terlalu kencang, P langsung dimaki-maki oleh HW.
"Driver tidak terima dan kemudian turun mobil menegur sampai menghina saya tidak mampu. (sebut) p*l*c*r, menghina alat klamin, dan lain sebagainya. Menurut saya, itu sudah lain hal, karena sudah melakukan pelecehan secara verbal dan sangat tidak etis," kata P.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.