JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir taksi online berinisial HW diduga memaki dan melecehkan penumpangnya secara verbal bernama Putri karena kesal mengantar ke jalan sempit di Komplek Duta Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (28/6/2024).
"Driver tidak terima dan kemudian turun mobil menegur sampai menghina saya tidak mampu. (sebut) pelacur menghina alat klamin, dan lain sebagainya. Menurut saya, itu sudah lain hal, karena sudah melakukan pelecehan secara verbal dan sangat tidak etis," kata Putri saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Rabu (3/6/2024).
Putri menjelaskan, awal mula pelecehan itu terjadi ketika dia bersama rekannya memesan taksi online dari Dunkin Donut Stasiun Mangga Besar menuju ke rumah tantenya yang berada di Komplek Duta Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara.
Baca juga: Motor Remaja di Depok Raib Usai Dituduh Melakukan Pelecehan Seksual
Kebetulan, HW lah yang menerima pesanan taksi online Putri. Saat itu, Putri dan rekannya berada di depan Stasiun Mangga Besar.
Sementara mobil yang dikendarai HW datang dari arah Lokasari menuju Husada Mangga Besar atau di sebrangnya.
"Driver menawarkan untuk tunggu di Yoshinoya Mangga Besar, supaya driver tidak muter terlalu jauh. Akhirnya, saya menawarkan untuk menyebrang ke captain barber di sebrang persis Dunkin Donut Mangga Besar," terang Putri.
Setelah beberapa menit menununggu, HW datang. Putri dan rekannya langsung naik ke dalam mobil yang dikendarai HW.
Saat itu, kata Putri, kondisi mobil HW kacanya terbuka dan tidak menyalakan air conditioner (AC). Sampai akhirnya, setelah melewati wilayah Husada Mangga Besar baru AC tersebut dinyalakan.
"Di sini posisi driver sudah bawa mobil dengan ugal-ugalan dan sangat membahayakan penumpang, serta mimik muka yang sudah membuat tidak nyaman" ungkap Putri.
Di tengah perjalanan, begitu melintas di rel kereta api industri, rekan Putri mengingatkan agar HW belok ke kiri melewati Grand Orchard arah Jalan Rajawali Pademangan.
Baca juga: Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat
Namun, HW merasa tak terima dan menyebut dirinya sudah tahu jalan. Akhirnya, Putri dan rekannya memilih diam.
Setibanya di perempatan Gang 32 Pademangan, HW justru terlewat untuk belok kiri. Sampai akhirnya, rekan Putri kembali mengingatkan lagi, namun HW tak terima dan membawa mobil semakin ugal-ugalan.
"Sampai di belokan Komplek Duta Kemayoran, driver terus ugal-ugalan, serabat serobot masuk ke komplek, dan gerutu bahwa jalanan sempit, serta mengklaim bahwa jalanan tidak bisa akses putar balik untuk mobil, yang notabene lokasi tujuan ini adalah komplek yang sangat bisa diakses dua mobil dan bisa putar balik dengan aman dan mudah," ucap Putri.
Saat mau sampai di titik tujuan, ada mobil lain yang ingin parkir. Tapi, HW kembali marah dan memaju mundurkan mobilnya secara ugal-ugalan.
Ketika sampai di titik tujuan, Putri begitu emosi dan turun sambil menutup pintu mobil HW secara keras.
HW pun merasa tak terima dan langsung turun dari mobilnya untuk memaki Putri, sampai akhirnya melontarkan kata-kata yang dinilai sebagai bentuk pelecehan seksual secara verbal.
Baca juga: Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.