Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Mengantar ke Jalan Sempit, Sopir Taksi Online Diduga Lecehkan Penumpangnya Secara Verbal

Kompas.com - 03/07/2024, 18:53 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir taksi online berinisial HW diduga memaki dan melecehkan penumpangnya secara verbal bernama Putri karena kesal mengantar ke jalan sempit di Komplek Duta Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (28/6/2024).

"Driver tidak terima dan kemudian turun mobil menegur sampai menghina saya tidak mampu. (sebut) pelacur menghina alat klamin, dan lain sebagainya. Menurut saya, itu sudah lain hal, karena sudah melakukan pelecehan secara verbal dan sangat tidak etis," kata Putri saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Rabu (3/6/2024).

Putri menjelaskan, awal mula pelecehan itu terjadi ketika dia bersama rekannya memesan taksi online dari Dunkin Donut Stasiun Mangga Besar menuju ke rumah tantenya yang berada di Komplek Duta Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara.

Baca juga: Motor Remaja di Depok Raib Usai Dituduh Melakukan Pelecehan Seksual

Kebetulan, HW lah yang menerima pesanan taksi online Putri. Saat itu, Putri dan rekannya berada di depan Stasiun Mangga Besar.

Sementara mobil yang dikendarai HW datang dari arah Lokasari menuju Husada Mangga Besar atau di sebrangnya.

"Driver menawarkan untuk tunggu di Yoshinoya Mangga Besar, supaya driver tidak muter terlalu jauh. Akhirnya, saya menawarkan untuk menyebrang ke captain barber di sebrang persis Dunkin Donut Mangga Besar," terang Putri.

Setelah beberapa menit menununggu, HW datang. Putri dan rekannya langsung naik ke dalam mobil yang dikendarai HW.

Saat itu, kata Putri, kondisi mobil HW kacanya terbuka dan tidak menyalakan air conditioner (AC). Sampai akhirnya, setelah melewati wilayah Husada Mangga Besar baru AC tersebut dinyalakan.

"Di sini posisi driver sudah bawa mobil dengan ugal-ugalan dan sangat membahayakan penumpang, serta mimik muka yang sudah membuat tidak nyaman" ungkap Putri.

Di tengah perjalanan, begitu melintas di rel kereta api industri, rekan Putri mengingatkan agar HW belok ke kiri melewati Grand Orchard arah Jalan Rajawali Pademangan.

Baca juga: Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Namun, HW merasa tak terima dan menyebut dirinya sudah tahu jalan. Akhirnya, Putri dan rekannya memilih diam.

Setibanya di perempatan Gang 32 Pademangan, HW justru terlewat untuk belok kiri. Sampai akhirnya, rekan Putri kembali mengingatkan lagi, namun HW tak terima dan membawa mobil semakin ugal-ugalan.

"Sampai di belokan Komplek Duta Kemayoran, driver terus ugal-ugalan, serabat serobot masuk ke komplek, dan gerutu bahwa jalanan sempit, serta mengklaim bahwa jalanan tidak bisa akses putar balik untuk mobil, yang notabene lokasi tujuan ini adalah komplek yang sangat bisa diakses dua mobil dan bisa putar balik dengan aman dan mudah," ucap Putri.

Saat mau sampai di titik tujuan, ada mobil lain yang ingin parkir. Tapi, HW kembali marah dan memaju mundurkan mobilnya secara ugal-ugalan.

Ketika sampai di titik tujuan, Putri begitu emosi dan turun sambil menutup pintu mobil HW secara keras.

HW pun merasa tak terima dan langsung turun dari mobilnya untuk memaki Putri, sampai akhirnya melontarkan kata-kata yang dinilai sebagai bentuk pelecehan seksual secara verbal.

Baca juga: Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Manajer Gelapkan Uang Rp 1,3 Miliar Hasil Pembayaran 21 Iklan yang Dikerjakan Fuji

Eks Manajer Gelapkan Uang Rp 1,3 Miliar Hasil Pembayaran 21 Iklan yang Dikerjakan Fuji

Megapolitan
Polisi Buru Lima Begal yang Bacok Korbannya di Tapos Depok

Polisi Buru Lima Begal yang Bacok Korbannya di Tapos Depok

Megapolitan
GPIB Klaim Gedung Gereja di Cawang Jaktim Milik Mereka

GPIB Klaim Gedung Gereja di Cawang Jaktim Milik Mereka

Megapolitan
Sebanyak 2.783 NIK Warga Jaksel Diusulkan untuk Dinonaktifkan

Sebanyak 2.783 NIK Warga Jaksel Diusulkan untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Eks Manajer Selebgram Fuji Jadi Tersangka Kasus Penggelapan Uang Rp 1,3 Miliar

Eks Manajer Selebgram Fuji Jadi Tersangka Kasus Penggelapan Uang Rp 1,3 Miliar

Megapolitan
Menyambangi 'Urban Farming' di Permukiman Padat Penduduk Kembangan Jakbar

Menyambangi "Urban Farming" di Permukiman Padat Penduduk Kembangan Jakbar

Megapolitan
Wanita Paruh Baya Tewas Dalam Kamar Mandi Rumah Kos, Korban Dikenal Ramah

Wanita Paruh Baya Tewas Dalam Kamar Mandi Rumah Kos, Korban Dikenal Ramah

Megapolitan
Karumkit Polri: Tidak Ditemukan Luka pada Mayat Wanita yang Tewas di Kos Cipayung

Karumkit Polri: Tidak Ditemukan Luka pada Mayat Wanita yang Tewas di Kos Cipayung

Megapolitan
Ada Pembangunan UOB Entrance dan MRT Tunnel, Dishub Rekayasa Lalu Lintas Dua Jalan Ini

Ada Pembangunan UOB Entrance dan MRT Tunnel, Dishub Rekayasa Lalu Lintas Dua Jalan Ini

Megapolitan
Hendak Cari Angin, Pasangan Kekasih di Tapos Depok Malah Kena Begal

Hendak Cari Angin, Pasangan Kekasih di Tapos Depok Malah Kena Begal

Megapolitan
Petugas Imigrasi Jaksel Tangkap 8 WNA yang Diduga Membuat Dollar AS Palsu

Petugas Imigrasi Jaksel Tangkap 8 WNA yang Diduga Membuat Dollar AS Palsu

Megapolitan
Apresiasi Pameran Flona 2024, Pj Heru: Semoga Jakarta Bisa Terus Tingkatkan Kualitas Lingkungan

Apresiasi Pameran Flona 2024, Pj Heru: Semoga Jakarta Bisa Terus Tingkatkan Kualitas Lingkungan

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Pelecehan Sesama Jenis yang Melibatkan Anak di Bawah Umur di Cisauk

Polisi Selidiki Kasus Pelecehan Sesama Jenis yang Melibatkan Anak di Bawah Umur di Cisauk

Megapolitan
Kelompok Begal Rampas Motor di Tapos Depok, Korban Kena Bacok dan Dihantam Balok

Kelompok Begal Rampas Motor di Tapos Depok, Korban Kena Bacok dan Dihantam Balok

Megapolitan
Terjerat Kasus Penggelapan Uang, Polisi Tahan Eks Manajer Selebgram Fuji

Terjerat Kasus Penggelapan Uang, Polisi Tahan Eks Manajer Selebgram Fuji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com