Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berantakannya Rute Angkot di Tanjung Priok akibat Macet

Kompas.com - 31/07/2013, 06:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
Rute sejumlah angkutan umum yang melintas di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kacau menyusul kemacetan parah yang sering terjadi di daerah itu. Sopir mencari jalur alternatif untuk menghindari kerugian akibat kemacetan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Akibatnya, penumpang menjadi korban.

Saragih (35), sopir metromini 41 jurusan Tanjung Priok-Pulogadung, Selasa (30/7/2013), mengatakan, kemacetan sering menjebak sopir hingga berjam-jam.

"Jika tak lewat jalur alternatif, terlalu lama di jalan, penumpang kabur karena tak sabar menunggu macet," ujarnya.

Trayek metromini 41 seharusnya lewat Jalan Yos Sudarso-Plumpang Raya-Semper-KBN Cakung-Pulogadung. Menurut Saragih, sopir menempuh rute Yos Sudarso-Artha Gading-Pegangsaan Dua untuk menghindari penumpukan kendaraan atau kemacetan di Jalan Plumpang Raya dan Simpang Lima Semper.

Sopir-sopir angkutan kota 01 dan metromini 23 jurusan Tanjung Priok-Cilincing juga harus menempuh jalur tikus untuk menghindari kemacetan. Mereka seharusnya menempuh rute Jalan Enggano-Sulawesi-Jampea Raya Cilincing, tetapi tak sedikit yang lewat Jalan Kramat Jaya-Simpang Lima SemperTugu Raya karena jalur utama macet.

"Biasanya sehari bisa 10 rit, tetapi belakangan cuma 3-5 rit karena macet. Jika tidak disiasati lewat jalan alternatif, kami bisa tak makan karena target setoran Rp 250.000 tak tercapai," kata Daud (45), sopir metromini 23.

Ade (23), sopir angkutan kota jurusan Tanjung Priok-Jakarta Kota, mengaku harus mencari jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di Jalan RE Martadinata. Saat kemacetan parah terjadi di sekitar pelabuhan, Ade melajukan kendaraannya melalui Warakas-Sunter-Pademangan. "Penumpang biasanya tahu diri. Mereka turun di lokasi terdekat dengan tujuan kemudian jalan kaki atau naik ojek," ujarnya.

Bus-bus penumpang dari luar DKI Jakarta juga memilih jalur alternatif. Saat kemacetan terjadi di tiga jalur utama menuju Pelabuhan Tanjung Priok, yakni Jalan Yos Sudarso, RE Martadinata, dan Raya Cilincing, bus-bus dari Tasikmalaya, Garut, Bandung, Cirebon, dan Merak melintas di Jalan Bugis, Gadang, dan Enim.

Penanganan bersama

Kacaunya rute angkutan umum menyulitkan penumpang. Taufan (18), warga Tugu Selatan, Kecamatan Koja, mengaku harus menunggu berjam-jam karena angkutan kota jarang melintas di jalur utama. Dia juga beberapa kali harus berjalan kaki lebih jauh karena angkutan kota tak lewat di rute seharusnya.

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara Benyamin Bukit menambahkan, kemacetan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok telah menjadi perhatian bersama instansi terkait. Sejumlah langkah ditempuh untuk mengurangi risiko kemacetan, antara lain menutup celah putar, menertibkan truk kontainer yang parkir di badan jalan, memperbaiki jalan rusak, dan memperbaiki pengelolaan arus kendaraan di dalam pelabuhan.

Benyamin menambahkan, kemacetan masih berpotensi terjadi seiring meningkatnya arus barang menjelang Lebaran. Terlebih lagi, sebagian pengusaha mengejar target pengiriman barang sebelum larangan melintas bagi truk pengangkut nonbahan pokok dan bahan bakar minyak pada H-4 Lebaran atau Minggu (4/8/2013).

Pada Selasa siang, penumpukan terjadi di Jalan Cakung Cilincing. Truk kontainer yang mendominasi jalanan melaju dengan kecepatan kurang dari 10 kilometer per jam di daerah Cakung hingga Kalibaru. (MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com