Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Saya Ketemu Haji Lulung Cium Pipi, Kok

Kompas.com - 31/07/2013, 11:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa dia tidak pernah menyebut Abraham Lunggana sebagai pembela PKL Tanah Abang yang duduk di DPRD DKI. Menurut dia, hubungannya dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu baik-baik saja.

"Kapan saya menyebut nama Haji Lulung? Saya ketemu Haji Lulung cium pipi kiri, pipi kanan, kok," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta itu saat bertemu dengan para perwakilan dari Rajjam Ahok (Rakyat Jakarta Jahit Mulut Ahok) di Balaikota DKI Jakarta, Senin (29/7/2013), seperti yang diunggah Pemprov DKI di Youtube.

Namun, para perwakilan tersebut menjelaskan bahwa orang Tanah Abang yang duduk di DPRD hanya Abraham Lunggana sehingga ucapan Basuki itu diartikan mengarah kepadanya.

Basuki menjelaskan bahwa dia hanya menjawab pertanyaan wartawan apa betul ada anggota DPRD yang terlibat di Tanah Abang. "Saya bilang, harusnya anggota DPRD tidak boleh terlibat, dia ngerti Perda. Berikutnya dia bilang saya disuruh tes kejiwaan. Saya bilang, saya tes kejiwaan, cuma lolos. Saya enggan ada nyinggung soal Haji Lulung," ujar Basuki.

"Saya yakin Haji Lulung enggak terlibat. Kalau sampai terlibat, bodoh dong Haji Lulung terlibat? Masak mungkin?" tutur Basuki lagi.

Berulang kali Basuki menjelaskan maksud dari kata-katanya tersebut, yang menurutnya salah diartikan. Dia pun meminta kalimatnya dipahami dengan benar.

"Saya tidak mengatakan Haji Lulung tolol. Saya bilang, kalau Haji Lulung tidak kenal Perda, tolol. Itu beda, Pak," jelas Basuki.

Namun, para perwakilan Rajjam mengkritik pernyataan-pernyataan Basuki dengan lebih luas. Mereka meminta Basuki lebih memikirkan kata-kata yang digunakannya sebagai pejabat publik sehingga tidak menyakiti hari rakyat. Misalnya, dengan menyebut kata komunis, mafia, tolol, dan sebagainya.
 
"Kalau berdebat soal tata bahasa memang repot, Pak," cetus Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com