JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi mengimbau agar setiap halte transjakarta dipasang dua kamera CCTV. Hal ini untuk memudahkan penyelidikan terhadap kriminalitas di halte.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, dua kamera itu dipasang untuk melihat keadaan di dalam dan di sekitar halte. Satu kamera dipasang dengan menyorot ke dalam halte, sedangkan kamera lain mengarah ke jalan di sekitar halte.
Ia mengatakan, pemasangan kamera CCTV itu itu diperlukan untuk membantu mengungkap tindak kejahatan di halte transjakarta. Pada Jumat (9/8/2013) dini hari lalu, terjadi penembakan di dua halte bus transjakarta di Cawang Cikoko, Tebet, Jakarta Selatan, dan Cawang Ciliwung, Jatinegera, Jakarta Timur. Polisi masih belum dapat mengungkap pelaku dan motif penembakan itu karena belum mendapatkan gambaran tentang kejadian tersebut.
"Banyak halte transjakarta yang tidak memiliki CCTV, (kalau) ada pun hanya menyorot di dalam halte," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/8/2013).
Kasus penembakan di halte transjakarta ini pernah terjadi di beberapa halte lain, seperti Halte Transjakarta Slamet Riyadi, Halte Transjakarta Matraman, Halte Transjakarta Jatinegara, dan Halte Transjakarta Raden Inten. Sampai sekarang, polisi belum berhasil mengungkap semua kasus tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.