Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Waduk Ria Rio Dikeruk

Kompas.com - 16/08/2013, 06:58 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Waduk Ria Rio di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, akan segera dikosongkan dari penduduk. Pada September, waduk itu akan segera dikeruk agar bisa dioptimalkan untuk pengendali banjir di kawasan Pulomas.

Rencana pengosongan area waduk itu disampaikan dalam sosialisasi penertiban kawasan Waduk Ria Rio di kantor Kecamatan Pulogadung, Kamis (15/8/2013). Hadir beberapa perwakilan dari PT Pulomas Jaya beserta aparat Pemerintah Kota Jakarta Timur dan 40 perwakilan warga.

Area waduk yang dikosongkan akan difokuskan pada 350 keluarga yang tinggal di sisi timur waduk di RT 006 dan RT 007 RW 015. Sementara sisi barat waduk sudah dikosongkan sejak 2010 yang sebelumnya dihuni 500 keluarga.

Sosialisasi ini merupakan yang ketiga kali. Dua sosialisasi sebelumnya terbilang tak berhasil karena tak ada satu warga pun yang datang.

Menurut Corporate Secretary PT Pulomas Jaya Nasyuri, pengosongan itu harus segera dilaksanakan karena Waduk Ria Rio dalam waktu dekat akan dioptimalkan sebagai pengendali banjir kawasan Pulomas. Sesuai dengan fungsinya, waduk itu merupakan penampung air dari seluruh saluran di kawasan Pulomas yang kemudian dipompa untuk disalurkan ke Kali Sunter. Oleh karena itu, ditargetkan kawasan waduk tersebut kosong dari penduduk mulai akhir Agustus ini.

"Ini harus segera direalisasikan karena waduk itu akan dioptimalkan sebagai pengendali banjir pada musim hujan akhir tahun 2013," ungkap Nasyuri.

Warga tolak Rp 1 juta

Seperti pengosongan area waduk pada 2010 , PT Pulomas Jaya juga akan memberikan uang kerahiman Rp 1 juta per keluarga. Uang itu dapat digunakan warga untuk pindah rumah.

Warga yang hadir dalam sosialisasi menyatakan bersedia mengosongkan area waduk. Namun, mereka menolak menyepakati uang kerahiman yang hanya sebesar Rp 1 juta itu.

Sulami, salah seorang warga, mengatakan, tak sedikit warga yang telah mengeluarkan dana lebih dari Rp 20 juta untuk merenovasi rumah setelah terjadi kebakaran pada awal 2013.

"Semestinya PT Pulomas Jaya memberi tahu kami sejak kebakaran itu terjadi kalau area waduk harus dikosongkan. Dengan demikian kami tidak perlu membangun rumah kembali," tutur Sulami.

Hal serupa disampaikan warga lainnya, Endang. Menurut dia, harus ada ganti rugi yang setimpal bagi warga korban kebakaran yang baru saja membangun kembali rumahnya.

Nasyuri akan membicarakan soal itu dengan jajaran direksi PT Pulomas Jaya.

Wali Kota Jakarta Timur Krisdiyanto mengatakan, pihaknya akan segera meminta bantuan kepada dinas perumahan untuk menyediakan unit rumah susun sewa bagi warga penggarap Waduk Ria Rio.

"Namun, jumlah unit rusun yang ada kemungkinan besar terbatas. Kalau tak memadai, akan diundi," ungkap Krisdiyanto.

Menurut dia, pada prinsipnya, penertiban di Waduk Ria Rio tersebut adalah pengosongan area dari warga. Sebab, lahan itu milik pemerintah yang akan dioptimalkan sebagai pengendali banjir.

Manajer Pertanahan PT Pulomas Jaya Hamdan Zainal Arifin mengatakan, area Waduk Ria Rio tak hanya akan digunakan untuk pengendali banjir, tetapi juga penghijauan. Total areanya nanti akan mencapai 25 hektar, terdiri dari 8 hektar tanah di sisi barat waduk, 5 hektar tanah di sisi timur waduk, 7 hektar areal waduk, dan 5 hektar lagi masih dalam proses pembebasan.

"Kami akan fokus penertiban area sisi timur waduk itu dulu," kata Hamdan. (MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com