Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Satu Pedagang di Senayan Enggan Mundur, Semua Diusir!

Kompas.com - 23/08/2013, 14:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan akan mengusir pedagang tanaman hias yang tidak mau memundurkan dagangannya sejauh dua meter dari trotoar. Permasalahan itu, menurut dia, telah diserahkan kepada Wali Kota setempat.

"Itu urusan Pak Wali Kota. Yang belum mundur dari trotoar akan kita usir," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (23/8/2013).

Demi sebuah toleransi, kata Basuki, apabila ada satu pedagang yang enggan mundur, akan diusir semua pedagangnya. Kendati demikian, hingga saat ini, ia belum mendapat pelaporan terkait pedagang yang menolak memundurkan barang dagangannya.

Basuki pun tak menampik keberadaan pedagang tanaman hias turut andil menghijaukan jalan Ibu Kota. Namun, jangan sampai keberadaan pedagang tanaman hias itu merebut lahan pedestrian dan turun ke jalan raya sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas. Apabila hal itu terjadi, pedagang melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

"Artinya apa? Anda harus rapi, jangan sampai pejalan kaki tertabrak mobil karena pedestrian dijadikan tempat dagang. Itu tidak manusiawi," kata Basuki.

Oleh karena itu, Pemprov DKI hingga kini memperbolehkan pedagang tanaman hias untuk tetap berdagang di atas trotoar, tetapi tetap pada kebijakan yang berlaku, dengan mundur dua meter dari lokasi sebelumnya.

Upaya penertiban pedagang tanaman hias merupakan salah satu langkah Pemprov DKI untuk menegakkan Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum dengan menertibkan PKL di Jakarta. Menurut dia, saat ini, beberapa PKL masih berjualan di beberapa gedung milik perseorangan dan sampai sekarang dibiarkan sebab Pemprov DKI belum dapat menemukan lokasi pasar yang dapat menampung PKL.

"Sebelum kita menemukan banyak lokasi pasar, kita mau membuat pasar malam di beberapa lokasi jalan yang tidak ramai," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com