Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Gorong-gorong di DKI Ini Gila

Kompas.com - 09/11/2013, 15:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ada banyak penyebab banjir di Jakarta. Salah satu yang dianggap penting oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama adalah keberadaan kabel-kabel serta pipa-pipa yang menyatu di dalam gorong-gorong di Ibu Kota.

Ditemui seusai menghadiri acara Hospital Expo 2013 Gedung JCC, Jakarta, Sabtu (9/11/2013), Basuki mengeluhkan keberadaan kabel serta pipa tersebut. Sebab, pipa dan kabel itu mengurangi daya tampung sekaligus memperlambat arus air yang masuk.

"Gorong-gorong di DKI ini gila. Tidak ada ducting untuk kabel dan pipa. Semua kabel, apa pun juga ada di sana," keluh Basuki.

Rencananya, pada tahun 2014 mendatang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun gorong-gorong yang di dalamnya ada ducting khusus untuk kabel serta pipa agar tak mengganggu jalannya air. Proyek tersebut akan dibangun di Jakarta Selatan.

Bersamaan dengan itu, lanjut Basuki, pihaknya juga membentuk satuan tugas khusus yang bertugas memantau seluruh gorong-gorong di Jakarta agar tidak ada lagi instansi yang memasang kabel atau pipa di dalam. Satgas di bawah Dinas Pekerjaan Umum.

Lebih jauh, Basuki mengungkapkan program pengentasan banjir membutuhkan waktu lama. Saat ini, pihaknya telah melakukan sejumlah antisipasi, mulai dari normalisasi waduk, sungai, saluran penghubung, saluran di permukiman, hingga mengampanyekan hidup bersih di masyarakat Jakarta dan sejumlah program lainnya.

"Salah satunya kita kontrol pintu air dengan menerapkan buka-tutup supaya gampang. Terus kita pantau pintu air itu lewat CCTV, pengawasannya jadi jauh lebih gampang itu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com