Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam Permukiman Warga di Batu Ampar

Kompas.com - 08/11/2013, 17:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta mengakibatkan banjir melanda sejumlah permukiman warga di Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (8/11/2013).

Banjir dengan ketinggian sekitar 60 cm itu menggenangi sejumlah permukiman warga di RT yang langsung berbatasan dengan kali di kawasan tersebut. Berdasarkan pantauan Kompas.com, lokasi banjir yang cukup tinggi terjadi di kawasan RT 11 RW 06.

Lokasi ini memang berbatasan dengan Kali Baru, yang permukaannya meluap akibat hujan deras sejak siang tadi. Puluhan rumah warga terendam air hingga memasuki bagian dalam rumah pada ketinggian hingga satu meter. Beberapa ruas jalur setapak yang menghubungkan antar-permukiman warga di sana tak dapat dilalui kendaraan bermotor lantaran terputus akibat genangan air.

Warga yang hendak melintas terpaksa memutar balik kendaraan ataupun memarkir jauh motor mereka. Jalan pada permukiman itu memang hanya dapat dilalui kendaraan roda dua.

Ketua RT 11 Ilias Halamsyah mengatakan, luapan Kali Baru terjadi lantaran kawasan tersebut memang berada pada dataran rendah. Apalagi permukiman warga setempat, lanjutnya, langsung berbatasan dengan pinggiran Kali Baru.

"Memang di sini dataran rendah dan dekat sama Kali Baru," kata Ilias saat dijumpai Kompas.com, di lokasi, Jumat (8/11/2013) sore.

Ilias mengatakan, terdapat 80 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 300 jiwa yang terkena dampak banjir tersebut.

Guna mengantisipasi dampak banjir, lanjut Ilias, pihaknya sudah mengimbau warganya, terutama bagi mereka yang memiliki balita. "Tadi saya sudah ngecek, dan kita imbau bayi kecil yang perlu kita tangani dibawa ke tempat lebih aman, terus pada instalasi listrik juga, yang berada pada bagian bawah," ujar Ilias.

Kendati demikian, belum ada warga yang mengungsi akibat banjir. Warga yang kawasannya direndam air cukup tinggi hanya mengevakuasi kendaraan bermotor mereka di daerah lain yang lebih tinggi.

Ilias melanjutkan, hanya hujan deras secara berkelanjutan yang mengakibatkan kawasan tersebut terendam banjir. "Kalau di sini biasanya yang lima tahunan. Kecuali yang seperti ini, hujannya deras, bertubi-tubi, baru akan terjadi banjir," ujar dia.

Deden (40), warga RT 11, menuturkan, banjir mulai menggenangi permukiman mereka sejak pukul 13.30 WIB tadi. Tatkala hujan deras, kata dia, kawasan tersebut memang kerap terendam air, maksimal dengan ketinggian sekitar 50 cm.

"Biasanya paling parah selutut. Jadi, kalau kalinya belum surut, airnya belum turun," kata Deden.

Menurutnya, hujan yang turun satu jam pun jika deras bisa menyebabkan banjir, bergantung pada keadaan permukaan air di Kali Baru. Rumahnya memang terletak berdekatan dengan kali tersebut. "Yang paling merugikan itu kalau lumpurnya masuk ke dalam rumah," jelas Deden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com