Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibayar Rp 200.000, Gadis Ini Ikut Komplotan Pencuri Motor

Kompas.com - 12/11/2013, 09:14 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Wajahnya muram, mukanya ditekuk ke bawah, sementara tangannya berpangku di atas meja. Dari kelopak matanya, keluar butir-butir bening.

"Saya diancam dan dipaksa ikut komplotan pencuri sepeda motor," ucap perempuan muda itu dengan bibir bergetar.

Dialah SF, remaja yang baru menginjak usia 19 tahun dan baru lulus SMK di Kalideres, Jakarta Barat. SF bersama tiga teman prianya, Wawam, Maman, dan Buang, tertangkap polisi lantaran mencuri motor di kawasan Kayu Besar, RT 004 RW 12 Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

Ditemui di Mapolsektro Kalideres, Senin (11/11/2013), sambil menangis, SF mengungkapkan, sejak awal, dia tidak mau terlibat kejahatan. Dia juga sempat menolak ikut aksi kejahatan itu. Namun, lantaran mendapat ancaman dari salah satu tersangka, Wawan, SF pun akhirnya menuruti perintah.

"Saya sudah nangis-nangis jangan dibawa-bawa. Si Wawan itu preman, dia yang megang daerah Kapuk. Dia ancam saya supaya ikut membantunya. Dia bilang, 'Tugas lu cuma keadaan saja. Awas lu kalau enggak mau ikut. Lihat saja nanti'," kata SF menirukan ancaman Wawan.

Diakuinya, dari hasil ikut ambil bagian dalam aksi pencurian motor, SF mendapat bagian Rp 200.000 setelah motor itu dijual ke penadah.

SF bersumpah baru pertama kali ikut aksi pencurian itu. Itu pun dilakukan karena terpaksa. "Sorenya saya cuma diajak main, baru malamnya diajak mencuri motor," katanya.

Sebenarnya, SF sempat bekerja di sebuah pabrik mainan di Rawa Melati, Kapuk, atau dekat tempat tinggalnya. "Saya bekerja di sana sejak lulus sekolah sekitar setahun lalu," katanya.

SF mengaku menyesal melakukan perbuatan itu. Ia tidak pernah membayangkan akan mendekam di bui sebagai pelaku kejahatan. Terlebih lagi, saat ini dia mendapat tekanan batin karena malu terhadap orangtua dan keluarganya.

"Saya dimarahin orangtua. Katanya, mereka kecewa dengan saya. Saya diminta untuk tidak mengulaingi lagi perbuatan saya. Diminta sadar," ujar anak keempat dari lima bersaudara ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Narkoba ABG 16 Tahun hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Narkoba ABG 16 Tahun hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com