Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Bangunan Liar di Bekasi Utara Dibongkar

Kompas.com - 05/12/2013, 17:34 WIB

BEKASI, KOMPAS.com -- 
Ratusan bangunan liardi sepanjang tepian Jalan Raya Perwira hingga Jalan Lingkar Utara, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, dibongkar aparat gabungan dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, polisi, dan tentara, Kamis (4/11/2013).

Kegiatan pembongkaran sempat dihadang ratusan pedagang yang telah lama menempati kawasan tersebut sehingga menimbulkan kericuhan. Massa pedagang dan petugas Satpol PP pun sempat terlibat saling dorong.

Dua orang warga dari kelompok pedagang sempat diamankan aparat Satpol PP karena dituding melakukan pemukulan saat aksi saling dorong terjadi. Namun, tak lama kemudian keduanya segera dilepaskan. Akibat kericuhan, arus kendaraan dialihkan ke Jalan Perjuangan.

Sutanto, Ketua RW 033 Kelurahan Teluk Pucung, menyatakan, para pedagang di tepian Jalan Perwira sebagian masuk wilayah RT11/33 Teluk Pucung. "Para pedagang menempati lahan di sini tidak gratisan, mereka membeli, besarnya variatif. Ada yang beli Rp 2 juta, ada yang Rp 3 juta," kata dia.

Menurut Sutanto, warga berani membeli lahan dan menempati bangunan itu karena berpatokan pada surat keterangan dari Lutfi Jumhana soal lahan tersebut yang menjadi tanah garapan.

Saat itu Lutfi Jumhana masih menjabat Lurah Harapan Baru, namun saat ini menjabat Asisten Daerah (Asda) I Setda Kota Bekasi. "Ini resmi, karena ada tanda tangan Lutfi Jumhana," imbuhnya.

Sementara Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Kota Bekasi di Kali Manseng, Margoyoso, menyatakan bahwa sebagian pedagang juga mengontrak tempat milik orang lain dengan besaran tertentu.

"Ada sekitar 120-an pedagang yang sudah bergabung dengan paguyuban, sebagian pedagang yang ada di wilayah RT11/33 sudah terkoordinir sendiri, belum masuk paguyuban kami," ujarnya

Margoyoso menyayangkan tidak adanya sosialisasi maupun solusi yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sebelum pembongkaran itu. "Tidak ada sosialisasi, yang ada hanya pemberian surat teguran. Semestinya sebelum pembongkaran kami diajak berembug, bagaimana solusinya, di mana pedagang akan direlokasi," ujarnya.

Kepala Satpol PP Kota Bekasi Yayan Yuliana menyatakan, pembongkaran itu terpaksa dilakukan karena warga tidak menghiraukan lagi surat peringatan yang sudah berulang kali diberikan.

"Kami sudah enam kali memberikan surat peringatan agar mereka segera membongkar sendiri bangunan yang dihuni, tapi sampai batas terakhir tidak juga dilakukan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com