Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Kali Cipinang Jebol, Rumah di Pinang Ranti Kerap Banjir

Kompas.com - 15/01/2014, 21:31 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jebolnya tembok Kali Cipinang di wilayah RT 06 RW 04, Kampung Pulo, Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, membuat permukiman warga sekitar mudah tergenang air luapan sungai. Kini daerah itu sering kali mengalami banjir.

Berdasarkan pantuan Kompas.com, posisi tanggul Kali Cipinang yang rusak itu berada pada dataran yang lebih tinggi dari permukiman warga. Tanggul kali tersebut mengalami kerusakan selebar lebih kurang 10 meter pada bagian kiri. Saat hujan terjadi pada Rabu (15/1/2014) sore, air sungai meluap dan keluar dari sisi tanggul yang rusak tersebut dan menggenangi permukiman warga di RT 05 RW 04 hingga ketinggian di atas 60 cm.

Marto Pakpahan (54), warga RT 06 RW 04, mengatakan, sejak tanggul tersebut rusak beberapa waktu lalu, kawasan di sana menjadi mudah terendam banjir. "Karena jebol, kawasan permukiman jadi terendam air terus," kata Marto saat ditemui di kediamannya, Rabu petang.

Menurut Marto, tembok tersebut pernah rusak pada beberapa bulan lalu. Namun, setelah diperbaiki, tanggul Kali Cipinang itu kembali jebol sehingga air dengan mudah masuk ke permukiman warga. Kawasan tersebut menurut Marto memang kerap dilanda banjir.

"Biasanya banjir, kalau hujan deras terus-terusan. Sekarang, hujan sedikit saja langsung banjir," kata Sekretaris RT 05 RW 05, Pardi (46).

Pardi menyebutkan, kawasan itu kembali mengalami banjir pada Senin (13/1/2014) lalu. Saat itulah tanggul tersebut jebol kembali. Ketinggian air di permukiman warga mencapai satu meter. Bekas air akibat banjir itu masih terlihat di setiap tembok rumah warga.

"Kemarin (Selasa) baru surut, sekarang hujan sebentar sudah naik lagi 30 sampai 50 sentimeter," ujar Pardi.

Menurutnya, wilayah yang menjadi langganan banjir tidak hanya RT 05. Empat wilayah lain, yakni di RT 06, 07, 08, dan RT 09 di RW 04, juga kerap dilanda bencana serupa. "Di RT 07 dan 08, semuanya kebanjiran. Lebih dari seratus rumah sepertinya," ujar Pardi.

Nanda (27), warga RT 06 RW 04, mengatakan sempat mengungsi ke tempat lebih tinggi saat banjir pada Senin kemarin. Kini ia sudah kembali ke rumah dan membersihkan sisa kotoran akibat banjir. Nanda masih menitipkan sepeda motornya ke tempat lebih tinggi karena khawatir banjir akan datang kembali. "Ini juga baru habis bersih-bersih rumah. Tadi airnya sempat naik, jadi kotor lagi," kata Nanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com