Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Pacaran, Satpam Pelabuhan Serang Warga

Kompas.com - 16/01/2014, 06:40 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tidak terima dilarang berpacaran dengan kekasihnya, seorang petugas keamanan di Pelabuhan Tanjung Priok mengajak empat temannya menyerang warga di Gang Pos 8, RT 7/16, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Awal keributan kecil dari dua pasangan muda, sudah dimediasi dengan surat perjanjian beberapa hari lalu oleh Ketua RT dan tokoh sekitar. Entah bagaimana hari ini kembali ada yang tersinggung," ujar Kapolres Jakarta Utara, Komisaris Besar Muhammad Iqbal, di lokasi kejadian, Rabu (15/1/2014) malam.

Herman (32), warga setempat, mengatakan kejadian terjadi sekitar pukul 19.00. Saat itu satpam bernama Jimmy mengunjungi kekasihnya, Nani, yang berjualan di warung kelontong di depan Pos 8 untuk berpacaran. "Si Jimmy ditegur sama kakak sepupunya Nani supaya pacarannya jangan di warung, enggak enak dilihat banyak orang," ujar Herman.

Tidak terima dengan teguran kakak sepupu Nani, lanjut Herman, Jimmy kembali ke dalam Pos 8. Namun, dari dalam pos dia muncul lagi bersama empat temannya. Mereka lalu melempar beling dan batu ke perumahan warga di samping Pos 8 tersebut.

"Memang dua minggu yang lalu juga sudah ribut masalah ini, sudah pakai surat perjanjian juga, eh sekarang malah keulang lagi," tambah Herman. Saat ini jajaran Polres Jakarta Utara dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok sedang berupaya mendamaikan masalah ini lewat proses mediasi.

Kedua belah pihak menandatangani surat perjanjian di atas materai. Akibat keributan tersebut akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok dari Pos 8 ditutup untuk sementara, mengakibatkan kemacetan panjang di ruas jalan mengarah pintu masuk pelabuhan.

Kemacetan antara lain terlihat di Jalan Yos Sudarso, Jalan Enggano, Jalan RE Martadinata, dan Jalan Raya Cakung Cilincing. Kepolisian juga menyiapkan ratusan personel untuk mengamankan lokasi kejadian sampai pagi hari.

Para saksi insiden tersebut juga masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penetapan tersangka. Pantauan Kompas.com, aparat kepolisian berjaga di sekitar lokasi kejadian, dengan serakan beling di sekitar Pos 8 pelabuhan, tak terlihat kerusakan berarti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com