Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mia Disiksa Sekelompok Orang, Pacarnya Sempat Kabur

Kompas.com - 14/03/2014, 14:28 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mia Nuraini (16) dan pacarnya, SS (17), yang menjadi korban penganiayaan sekelompok pemuda, dianiaya di tempat berbeda. Menurut kesaksian warga di sekitar TKP, Mia ditemukan tergeletak di Jl Poncol Raya, sedangkan SS berhasil lari sampai Jalan Terogong III. Namun sayang, kelompok pemuda itu berhasil mengejarnya.

"Saya terbangun karena dengar suara motor jatuh. Setelah itu, pas saya lihat, sudah ada korban tergeletak di sini," kata Sarimin, warga Jalan Poncol Raya, kepada Kompas.com, Jumat (14/3/2014), sembari menunjukkan posisi Mia saat itu.

Dini hari itu Sarimin mengaku tak tahu ada korban lain selain Mia. Baru kemudian, ia tahu di Terogong ada korban juga.

Hal serupa juga dikatakan salah seorang warga yang tinggal di sekitar tempat SS dianiaya. Warga yang tak mau disebut namanya ini mengaku tak tahu bahwa saat itu ada korban lainnya. Ia keluar dari rumah ketika mendengar teriakan "maling-maling".

"Saya cuma tahunya ya yang di sini (korban yang di Jalan Terogong). Pas polisi datang, baru kami tahu kalau ternyata di sana (Jalan Poncol Raya) sudah ada korban yang lebih parah keadaannya," katanya sembari menunjuk lokasi penemuan SS.

Ketika ditanya soal SA, teman Mia dan SS, yang juga jadi korban penganiayaan, warga mengaku tak tahu.

Sebelumnya diberitakan, Mia, pelajar kelas II SMP, meninggal karena dianiaya oleh delapan orang, salah satunya mantan pacarnya, Rabu (12/3/2014) sekitar pukul 01.00. Setelah sempat dirawat intensif di RS Fatmawati, Mia meninggal pada Rabu sekitar pukul 12.00.

Sementara itu, SS dalam keadaan kritis. Hingga saat ini, dia masih dirawat di rumah sakit.

Kelompok pemuda penganiaya Mia dan SS diketahui berjumlah delapan orang. Enam di antaranya sudah ditangkap polisi. Dua lainnya, termasuk A, mantan pacar Mia, masih buron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com