Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2014, 13:08 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Dua lokasi kampanye terbuka di Kota Bekasi terlihat sepi. Tidak ada kegiatan kampanye seperti yang telah dijadwalkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi. KPU menduga, hal ini terjadi karena parpol sudah mulai kehabisan dana.

"Mungkin kehabisan modal karena masa kampanye yang dikasih panjang," ujar Komisioner Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi Yayah Nadiah ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (18/3/2014).

Pada Januari, setiap parpol sudah diperbolehkan untuk berkampanye dengan cara menyebar spanduk, blusukan, dan lainnya. Oleh karena itu, ketika kesempatan untuk kampanye terbuka sudah dimulai, ada partai yang tidak menggunakannya.

Partai yang dijadwalkan untuk berkampanye hari ini adalah Partai Hanura dan PPP. Seharusnya, Partai Hanura berkampanye di Gelanggang Olahraga Bekasi, sementara PPP berkampanye di Lapangan Multi Guna Bekasi. Namun, hingga pukul 12.30, kedua tempat tersebut masih kosong dan sepi kegiatan.

"Menurut aturan, waktu kampanye dimulai pukul 09.00 sampai pukul 17.00. Kita lihat saja apakah mereka akan menggunakan lokasi itu menjelang sore nanti," ujar Yayah.

KPU Kota Bekasi telah membagi lokasi kampanye Pemilu Legislatif 2014 menjadi empat wilayah. Wilayah 1 yang berlokasi di Lapangan Multiguna disediakan untuk caleg Daerah Pemilihan (Dapil) 1 dan Dapil 2. Wilayah 2 yang berlokasi di GOR Bekasi disediakan untuk caleg Dapil 3. Wilayah 3 yang berlokasi di Lapangan Jatiranggon disediakan untuk caleg Dapil 4. Wilayah 4 yang berlokasi di Lapangan Teluk Pucung disediakan untuk caleg Dapil 5 dan Dapil 6.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com