Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AKBP Pamudji Sempat Sita Pistol Brigadir Susanto

Kompas.com - 20/03/2014, 16:19 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketika menegur Brigadir Susanto lantaran tidak mengenakan pakaian dinas lengkap saat berjaga piket, Kepala Pelayanan Markas (Kayanma) AKBP Pamudji sempat menyita senjata milik anak buahnya itu.

"Senjata milik S waktu ditegur Pamudji itu sempat diambil, kemudian dimasukkan saku kiri. Setelah itu, yang bersangkutan, Brigadir S, disuruh mengenakan pakaian lengkap," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (20/3/2014).

Setelah itu, lanjutnya, S pun menuruti apa yang diperintahkan Pamudji, dia menuju loker untuk berganti pakaian dan kembali masuk ke ruang piket Yanma ketika pakaiannya lengkap.

"Namun, kita belum tahu apa yang terjadi setelah itu apakah setelah berpakaian dinas lengkap kemudian senjata dikembalikan atau ada peristiwa lainnya," ucap Rikwanto.

Hal itulah, ujarnya, yang kini sedang didalami oleh penyidik Krimum Polda Metro Jaya dengan melakukan rekonstruksi serta pengumpulan bukti-bukti lainnya.

AKBP Pamudji ditemukan tewas dengan dua luka tembak di kepala, di ruang piket Yanma, Selasa (18/3/2014) malam. Kepolisian menetapkan Brigadir Susanto sebagai tersangka penembakan tersebut.

Dalam pengakuannya kepada penyidik, Brigadir Susanto sempat menyebut Pamudji bunuh diri. Namun, ujar Rikwanto, setelah dilakukan visum kepada korban, tidak ditemukan bubuk mesiu pada tubuh korban.

"Pada Pamudji, di tangan dan kepala tidak ditemukan ada residu bubuk mesiu. Maka, asumsi bunuh diri gugur," ujarnya.

Adapun bubuk mesiu ditemukan di kedua tangan Brigadir Susanto. Inilah yang menjadi dasar penetapan tersangka baginya.

"Residu ditemukan di kedua tangannya S. Ini menandakan senjata tersebut sudah dipegang. Pada tangan pelaku Brigadir S juga ada bercak darah. Ini sedang kita cek di lab forensik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com