Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Pulomas Berkurang sejak Normalisasi Ria Rio

Kompas.com - 03/04/2014, 17:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir di kawasan Pulomas sudah berkurang sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan normalisasi di kawasan Waduk Ria Rio. Hal ini terjadi karena pendalaman waduk dan juga perbaikan serta penambahan jumlah pompa yang beroperasi di waduk tersebut.

"Dengan Waduk Ria Rio, banjir sudah berkurang. Bulan Februari di daerah lain bisa seminggu, tapi di Ria Rio itu setengah hari sudah habis. Itu pun baru kita angkat-angkatin (lumpurnya), belum kita lebarkan waduknya," kata Sekretaris Perusahaan PT Pulomas Jaya Nastasya Yulius kepada wartawan, di kantor PT Pulomas Jaya, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (3/4/2014).

Ia mengatakan, sebetulnya lahan di Pulomas merupakan bekas daerah rawa yang dipadatkan dan juga merupakan dataran rendah. Pihaknya membantah tudingan warga Kayu Putih yang berdemo dan menyebut pembangunan di Pulomas menjadi penyebab banjir yang terjadi selama ini.

"Sebelum ini dibangun dan masih jadi lahan kosong, itu banjir-banjir juga," ujar Nastasya.

Namun, dirinya menyatakan, dengan mekanisme tata kelola dan pengaturan air yang seluruhnya diarahkan pada Waduk Ria Rio, masalah banjir dapat dikurangi. Selain itu, menurut dia, banjir juga disebabkan penumpukan sampah dan juga curah hujan yang tinggi.

"Jadi jangan disalahkan kalau memang dari dulu sudah banjir. Tapi, kita tetap berusaha bagaimana supaya tidak banjir," ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, terdapat tiga pompa yang beroperasi dan menyedot air dari Waduk Ria Rio. Tiap pompa memiliki kapasitas 2,5 m3 per detik. Sebelumnya hanya dua pompa, tetapi satu di antaranya tidak beroperasi sehingga menyebabkan daerah tersebut menjadi langganan banjir.

Dengan tiga pompa tersebut, air dapat disalurkan dari Waduk Ria Rio untuk diteruskan menuju Kali Sunter. Pengelolahan air di Ria Rio, menurut dia, ditangani oleh Suku Dinas PU Tata Air. "Jadi mereka yang mengelola, bukan kami. Pulomas hanya bangun, setelah selesai diserahkan ke dinas terkait," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com