"Benar. Jumlahnya Rp 3,2 triliun," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar saat dihubungi, Jumat (9/5/2014).
Namun, Akbar belum dapat memastikan jumlah unit bus yang akan didapatkan dengan anggaran tersebut. Karena, menurutnya, jumlah bus yang akan didapat tergantung merek bus, yang penentuan pemenang lelangnya akan ditentukan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) lewat mekanisme e-catalogue.
Menurut Akbar, sudah ada beberapa perusahaan bus yang mendaftar di LKPP, salah satunya perusahaan bus asal Swedia, Scania. Khusus untuk Scania, harga bus yang telah didaftarkan ke LKPP adalah Rp 5,8 miliar untuk jenis bus gandeng.
"Tergantung mekanisme pengadaan barang. Kita akan menggunakan e-catalogue. Jadi akan menggunakan bus apa, tergantung yang nantinya terpilih. Selain Scania, ada merek-merek lain yang juga terdaftar di sana," kata pria yang pernah menjabat sebagai Kepala BLU Transjakarta itu.
Pada tahun lalu, Pemprov DKI menganggarkan Rp 1,08 triliun untuk pengadaan bus, yang terbagi atas Rp 849 miliar untuk pembelian 310 bus transjakarta, dan Rp 239 miliar untuk pembelian 346 bus sedang (BKTB). Tahun lalu, pengadaan bus menggunakan bus buatan Tiongkok, Ankai. Saat itu, sistem lelang belum menggunakan e-catalogue.
Sekitar akhir Januari 2014, ada 10 unit bus transjakarta dan lima unit BKTB yang beberapa komponennya ditemukan dalam kondisi berkarat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.