Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panas Terik, Anggota Satpol PP Malah Bergulingan di Lapangan

Kompas.com - 21/05/2014, 16:46 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Pemandangan tidak biasa terlihat di Lapangan Balai Patriot Kota Bekasi siang ini. Di tengah cuaca yang terik, tujuh anggota Satpol PP Bekasi malah berguling-guling di lapangan.

Ada apa gerangan?

"Itu adalah hukuman karena mereka telah melanggar etika kesopanan," ujar Kepala Bidang Ketertiban Satpol PP Kota Bekasi Iskandar di Balai Patriot Bekasi, Rabu (21/05/2014).

Iskandar menceritakan tujuh anak buahnya ini melanggar etika kesopanan pada saat pelaksanaan apel pagi rutin Senin 919/5/2014) lalu. Mereka melarang pejabat yang terlambat hadir untuk masuk dengan cara yang dianggap tidak sopan.

Pemerintah Bekasi selalu mengadakan apel pagi rutin yang dipimpin oleh wali kota setiap Senin. Berdasarkan peraturan, pintu gerbang Balai Patriot ditutup pukul 07.30 saat apel berlangsung.

Hal ini dilakukan agar pejabat maupun staf pemerintahan yang terlambat tidak dapat masuk. Pintu gerbang akan dibuka kembali setelah apel selesai.

Saat apel pada 19 Mei lalu, ada pejabat Pemerintah Bekasi yang terlambat. Pejabat tersebut lantas meminta anggota Satpol PP yang menjaga gerbang di pos penjaga untuk membukakan pagar. Anggota Satpol PP tersebut pun mengatakan kepada pejabat bahwa tidak dapat masuk sampai apel selesai.

Sekilas, tidak ada yang salah dari sikap anggota Satpol PP tersebut. Masalah muncul karena anggota Satpol PP melarang pejabat tersebut sambil duduk di posnya.

Menurut Iskandar, seharusnya mereka berdiri dan menghampiri pejabat tersebut dan menyampaikannya dengan sopan. Bukan sambil duduk di pos.

Akibat sikapnya itu, ketujuh anggota Satpol PP yang bertugas pada pagi itu dihukum dengan cara berguling-guling di lapangan. Iskandar mengatakan etika seperti itu harus dilakukan kepada siapapun juga. Bukan hanya kepada pejabat.

"Apabila saat itu yang berbicara bukan pejabat tapi warga biasa, mereka tetap harus berlaku sopan," ujar Iskandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com