Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Ciledug Calon Terminal Busway Layang

Kompas.com - 28/05/2014, 10:16 WIB
TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang mempertimbangkan untuk menggunakan Terminal Bus Ciledug sebagai terminal sistem busway rute Ciledug - Blok M yang sedang digarap bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, alternatif tempat lain juga sedang dicari.

"Salah satu alternatifnya memang di Terminal Ciledug di Jalan Raden Fatah. Cuma sampai sekarang belum diputuskan apakah terminal untuk elevated busway ini akan didirikan di sana atau di lokasi lain," Kepala Bidang Pengembangan Sistem Transportasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Agus Wibowo, Selasa (27/5).

Jalur elevated busway nanti akan berbentuk jalan layang yang hanya bisa dilalui oleh bus Transjakarta.

"Peta pastinya memang belum ada, tapi jalurnya nanti dari Ciledug, Kebayoran. Cipulir, sampai ke Blok M," kata Agus.

Keberadaan terminal busway layang di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, nanti dipastikan akan mengurangi kemacetan di Kota Tangerang.

"Khususnya untuk daerah Ciledug, Pinang, Pondok Aren, Pamulang, sampai Serpong. Karena sistemnya elevated dan hanya boleh dilalui bus transjakarta, dipastikan tidak akan macet," kata Agus.

Kemacetan di Kota Tangerang memang dipicu oleh banyaknya kendaraan pribadi yang hendak menuju Jakarta dari lokasi-lokasi tersebut.

"Karena warga yang tinggal di sana memang kebanyakan bekerja di Jakarta. Mereka mengakses titik-titik jalan yang berhubungan dengan Jakarta. seperti Jalan Raden Saleh dan Jalan HOS Colcroaminoto. Yang dari Tangerang Selatan pun banyak yang menggunakan jalur itu," kata Agus.

Karenanya, lanjut pejabat Kota Tangerang itu, pihaknya masih harus mencari lokasi ideal yang mudah dijangkau oleh warga yang tinggal di wilayahwilayah tersebut.

"Kalau memang nanti ternyata Terminal Ciledug cocok, kami akan segera komunikasi dengan pihak DKI Jakarta supaya pembangunannya bisa sinkron," ujarnya lagi.

PKL di badan jalan

Kemacetan yang terjadi setiap saat di Terminal Ciledug, Kota Tangerang, salah satunya karena keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Raden Fatah, Ciledug.

Selain lapak mereka mengambil seluruh ruas trotoar, terkadang dagangan mereka tumpah ke jalan. Keadaan semrawut Jalan Raden Fatah diperparah dengan banyak gerobak pedagang yang diparkir di ruas jalan.

Para pembeli pun kerap meminggirkan kendaraan roda empatnya di ruas jalan itu, sehingga menambah kepadatan lalu lintas.

Simpul kemacetan biasanya berada di mulut pintu masuk dan pintu keluar Terminal Ciledug. Mobil yang berada di jalur kiri terpaksa harus pindah ke jalur kanan karena pedagang menutupi hampir setengah badan jalan.

Kebedadaan putaran balik di dua titik tersebut juga membuat lalu lintas terkadang macet total bilamana volume kendaraan sedang padat. (kar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com