Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Optimistis Budaya "Ngetem" Angkot Akan Hilang

Kompas.com - 02/06/2014, 14:11 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakin dapat menghapuskan budaya "ngetem" dalam sistem angkutan umum di Jakarta. Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI sedang merumuskan rencana pembayaran tarif per kilomenter bagi operator-operator bus sedang, seperti kopaja dan metromini.

Basuki menjelaskan, nantinya pembayaran akan diambil dari kas APBD, yang dibayarkan ke PT Transjakarta. Baru kemudian, PT Transjakarta yang menyalurkan dana ke operator-operator bus sedang.

"Yang dari kita nanti dibayarkan lewat PT Transjakarta. Bayarnya pakai sistem per kilometer. Rencananya akan diterapkan pada 2016. Jadi seluruh angkutan yang ada di Jakarta sudah tidak ada yang ngetem," katanya di Balaikota Jakarta, Senin (2/6/2014).

PT Transjakarta memang dipersiapkan sebagai wadah bagi semua operator angkutan umum yang ada di Jakarta. Dengan demikian, diharapkan nantinya pelayanan bus menjadi lebih maksimal.

"PT Transjakarta sedang menyiapkan standar pelayanan minimum 7-20 menit di halte. Kalau malam tiap setengah jam," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Keberadaan bus-bus kota yang ngetem di sembarang tempat merupakan salah satu faktor penyebab kemacetan yang ada di Jakarta. Menurut sejumlah pakar transportasi, sopir-sopir bus memiliki alasan tersendiri melakukan perilaku yang melanggar lalu lintas tersebut.

Hal itu karena mereka diharuskan untuk mengejar setoran yang telah ditetapkan oleh para pemilik mobil. Karena itulah, untuk menghilangkan budaya ngetem, para sopir-sopir bus sudah selayaknya tidak lagi memperoleh gaji berdasarkan besarnya nilai setoran, tetapi berdasarkan gaji rutin yang diberikan per bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com