Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah "Disemprot" Ahok, Kini Harga Kerak Telor di Jakarta Fair Rp 15.000

Kompas.com - 03/06/2014, 10:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Jakarta International Expo (PT JIExpo) tidak lagi menggunakan asosiasi dalam menyediakan pedagang kerak telor di arena penyelenggaraan Jakarta Fair 2014.

General Manager Operational PT JIExpo Oki Setiawan mengatakan, tahun ini ada 200 pedagang kerak telor di 60 titik berdagang di dalam arena Jakarta Fair. 

"Harga kerak telornya kami seragamkan Rp 15.000 untuk semua pedagang, baik telor ayam maupun telor bebek. Pedagang sewa tempat Rp 150.000 tiap harinya," kata Oki, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Selasa (3/6/2014). 

Penyeragaman harga itu, lanjut dia, karena pihaknya kapok bekerja sama dengan asosiasi. Asosiasi yang seharusnya mengayomi para pedagang ternyata banyak yang "menembak" harga tinggi kepada para pedagang sehingga banyak pengunjung yang mengeluh.

Tak hanya dari pengunjung, Pemprov DKI Jakarta, dalam hal ini Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, selalu bersuara lantang atas tingginya harga kerak telor di arena Jakarta Fair. Tingginya harga kerak telor, kata Basuki, saat itu ditengarai karena tingginya harga sewa lokasi Jakarta Fair.

"Wah, kalau dibilang peduli, kami sangat peduli dengan pedagang kerak telor. Kita sudah tidak mau lagi ada image kerak telor dijual dengan harga tinggi dan nembak," kata Oki. 

PT JIExpo telah menyeleksi pedagang kerak telor sejak tiga bulan lalu. Pihaknya menyeleksi secara perseorangan. Kebanyakan, pedagang kerak telor yang berdagang di dalam arena Jakarta Fair berasal dari Warung Buncit, Jakarta Selatan.

Sementara itu, terkait permasalahan ada organisasi masyarakat (ormas) yang melakukan pungutan liar (pungli) kepada pedagang kerak telor di luar arena Jakarta Fair, ia mengaku tidak mengetahuinya sebab, lanjut dia, tanggung jawab PT JIExpo hanya kepada penjual yang berada di dalam arena Jakarta Fair saja.

"Hak pengelola di dalam arena Jakarta Fair Kemayoran saja, kita tidak pernah melakukan pungli selama Jakarta Fair berlangsung. Kita butuh ketegasan aparat pemerintah ya mengamankan keamanan," ujar Oki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com