Syahrul menggoda Basuki dengan sebutan "Pak Gubernur". "Ini teman saya ini, Gubernur DKI Jakarta, Pak Ahok," kata Syahrul mengenalkan Basuki kepada para pengunjung. Syahrul pun langsung meralat pernyataannya. "Eh, belum gubernur, ya. Sebentar lagi kan jadi Pak Gubernur, ha-ha-ha," ujar Syahrul.
Mendengar hal itu, muka Basuki langsung memerah dan tertawa tersipu sambil menggelengkan kepalanya ke arah Syahrul. Basuki akan menjadi Gubernur DKI jika Joko Widodo telah resmi dilantik menjadi Presiden RI.
Syahrul mengapresiasi langkah Pemprov DKI untuk menerapkan sistem elektronik dalam transaksi pembayaran. Ia berharap provinsi-provinsi lain mulai mengikuti gebrakan yang dibuat oleh Jokowi-Basuki.
"Saya yakin ke depannya semakin banyak provinsi yang menerapkan sistem keuangan non-tunai. Sebab, cara ini juga diyakini dapat meminimalisir tindak korupsi di lingkungan pemda," kata Syahrul.
Selain Syahrul dan Basuki, ada beberapa tokoh lainnya yang turut menandatangani kesepakatan Gerakan Nasional Non-Tunai tersebut, seperti Gubernur BI Agus Martowardojo, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Dirut Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, dan Dirut Bank DKI Eko Budiwiyono.
Adapun tujuan pencanangan Gerakan Nasional Non-Tunai itu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non-tunai. Dengan demikian, terbentuk suatu komunitas atau masyarakat yang lebih tertarik menggunakan instrumen non-tunai untuk kegiatan ekonominya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.