Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kecewa Ahok 'Blusukan' Tak Bagi-Bagi Uang

Kompas.com - 24/08/2014, 17:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Raut muka warga Kampung Deret Pejompongan, Jakarta Pusat, tampak kecewa ketika Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak membagi-bagikan sejumlah uang saat blusukan di lingkungan tempat tinggal mereka, Minggu (24/8/2014). Setelah menghadiri resepsi pernikahan warga di sana, Basuki melihat-lihat dan meninjau keadaan warga Kampung Deret.

Sepanjang Basuki meninjau, puluhan anak kecil tak berhenti berteriak dan meminta uang. "Ahok bagi duit.. Ahok bagi duit.. Ahok bagi duit," seru mereka sambil bertepuk tangan.

Bukannya memberikan uang, Basuki justru hanya balik menyalami anak-anak itu. "Hayo enggak boleh itu (minta duit)," kata Basuki pada anak-anak kecil. Sontak para anak-anak langsung berteriak histeris tanda kecewa. "Yaaaahh...," seru mereka.

Basuki tampaknya tak menghiraukan kekecewaan anak-anak itu. Ia tetap menyalami warga lainnya dan menuruti permintaan foto bersama. Tak hanya anak-anak, salah seorang warga yang terus mendampingi Basuki sejak datang hingga pulang, juga merasa kecewa.

"Ah, enggak dikasih apa-apaan nih sama Ahok. Mending Jokowi yang ke sini, dikasih buku tulis, sembako, sama duit buat warga," kata pria bertubuh tambun itu.

Namun, sebagian warga juga senang menyambut kedatangan pria yang biasa dipanggil Ahok itu. Saidi (52), salah satu yang kagum setelah melihat sosok Basuki dari dekat.

Menurut dia, Basuki baru pertama kali datang ke daerah mereka. "Orangnya sederhana, baik, merakyat, dan ganteng-lah. Mudah-mudahan nanti pas jadi Gubernur, bisa melanjutkan program kampung deret lagi. Karena di Pejompongan, baru tiga RT yang sudah dirapikan rumahnya," kata Saidi.

Pada kesempatan yang sama, Basuki mengaku santai melihat respons warga itu. Sebab, tujuan utamanya datang ke Kampung Deret Pejompongan adalah untuk menghadiri sebuah undangan pernikahan. Bukanlah untuk bertemu dengan warga setempat.

"Ini namanya sambil mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Ha-ha-ha," kata Basuki tertawa seraya menyebut sebuah pepatah lama. Namun dengan meninjau keadaan di Kampung Deret Pejompongan, Basuki jadi mengetahui kawasan itu tidak terjaga baik.

Misalnya, masih banyak sampah berserakan, selokan yang penuh dengan sampah, serta taman vertikal di dinding kampung yang tidak terawat. Bahkan, tak sedikit pot tanaman di taman vertikal itu yang telah diambil warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com