Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Ini Kecamatan Tanah Abang Sisir Warga yang Tak Punya Identitas

Kompas.com - 27/08/2014, 19:35 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat akan melakukan operasi bina kependudukan (biduk) di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Kebon Kacang dan Kelurahan Kebon Melati. Operasi biduk ini merupakan kali kedua yang dilakukan di Jakarta Pusat usai lebaran 2014.

"Ini akan menyasar ke daerah-daerah di rumah-rumah kontrakan atau rumah kos dan yang umum," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Purba Hutapea, usai menjalani apel di kantor Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (27/8/2014) petang.

Purba mengatakan, menurut RT dan RW setempat, banyak pendatang baru di daerah mereka namun belum melaporkan diri. Penyisiran ini juga termasuk apabila ada orang asing yang tidak melapor.

Purba mengaku akan menyampaikan kewajiban penduduk untuk mematuhi aturan administrasi kependudukan. Penduduk baru, kata Purba, harus mengurus dokumen kependudukan didahului dengan pelaporan.

"Apakah dia akan berdomisili permanen penduduk menetap, atau hanya penduduk non permanen. Masing-masing ada persyaratannya," ucap Purba.

Untuk penduduk permanen, kata dia, pertama dan terpenting adalah harus membawa surat keterangan pindah dari daerah asal yang diterbitkan Dinas Dukcapil daerah asal. Kedua, harus membawa surat keterangan catatan kepolisian dari daerah asal untuk mengetahui identitasnya.

"Baru di Jakarta ada jaminan tempat tinggal, ada jaminan pekerjaan dan melapor ke RT dan RW," kata dia.

Laporan ke RT RW ini akan menjadi dasar penerbitan dokumen dan kependudukan apakah masuk dalam kategori penduduk menetap atau penduduk non permanen. Penduduk non permanen yang hanya sementara atau paling lama satu tahun pun harus didata. Hal ini guna menindak kriminalitas atau terorisme yang bisa terjadi di lokasi penduduk tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com