Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertibkan Parkir Liar, DKI Beli Mobil Derek Seharga Rp 2,5 Miliar

Kompas.com - 08/09/2014, 21:06 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Lupito, mengatakan bahwa harga satu unit mobil derek otomatis sekitar Rp 2,5 miliar.

Menurut dia, jenis mobil derek otomatis yang berada pada kisaran harga tersebut adalah mobil derek buatan salah satu pabrikan asal Jepang, Hino.

"Saat ini untuk jenis tersebut, yang kita punya ada 14 unit," kata Syafrin, di Balaikota Jakarta, Senin (8/9/2014).

Syafrin menjelaskan, jumlah ideal mobil derek yang harus dimiliki oleh Dishub DKI adalah sekitar 50 unit, di mana setiap 10 unit akan ditempatkan di setiap wilayah kota adminstratif yang ada di Jakarta. [Baca: Kekurangan Mobil Derek, Dishub Cabut Pentil Puluhan Mobil di Thamrin City]

Karena itu, kata Syafrin, instansinya telah mengajukan ke unit layanan pengadaan (ULP) untuk penambahan mobil derek. Untuk tahap awal, jumlah yang akan dibeli adalah sekitar 20 unit.

"Pengadaan untuk 20 unit rencananya akan dilakukan pada tahun depan (2015)," ujar Syafrin. Sebenarnya, kata dia, saat ini Dishub memiliki total 42 mobil derek. Namun hanya 14 unit yang berjenis otomatis.

Mobil derek otomatis merupakan mobil derek yang cocok untuk digunakan pada mobil berjenis sedan ataupun minibus.

"Mobil derek otomatis tidak merusak bemper. Kalau yang mobil derek biasa tidak cocok untuk sedan, karena bisa merusak bemper. Yang jenis itu biasa dipakai untuk menderek Transjakarta, truk, atau bus-bus Metro Mini," ujarnya.

Pada hari pertama penertiban parkir liar dengan cara derek berbayar, setidaknya ada 11 kendaraan yang dijaring oleh petugas Dinas Perhubungan.

Dari 11 kendaraan tersebut, empat kendaraan terjaring di Pasar Tanah Abang (Jakarta Pusat), satu di Jakarta Kota (Jakarta Barat), dua mobil di Pasar Jatinegara (Jakarta Timur), dua di sekitar Apartemen Kalibata (Jakarta Selatan), dan dua kendaraan di jalan akses Marunda (Jakarta Utara).

Sanksi yang diberikan adalah dengan membayarkan biaya derek mobil serta biaya penyimpanan mobil di tempat penyimpanan milik Dishub DKI sebesar Rp 500.000 per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com